Penyakit Cacingan Pada Ternak Merebak Lagi, Distan Diminta Turun Tangan

Sapi milik warga Desa Talang Padang mati diduga mencerita cacingan-Rezan-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA –  Penyakit cacingan pada ternak sapi bali kembali merebak akhir-akhir ini. Sebelumnya banyak sapi ditemukan sapi milik masyarakat Bengkulu Selatan mati diduga akibat cacingan. Serangan cacing ini tidak hanya menyerang sapi muda saja, tapi juga sapi yang sudah tua juga terjangkit. 

“Kemarin ada satu ekor sapi mati di dekat air Talang Pisang, kemudian ada lagi yang sedang sakit parah. Dugaan kami ini karena serangan cacing. Sebab, pada mata sapi penuh dengan  kotoran berwarna kuning tua dan juga lender. Selain itu, juga sempat banyak cacing keluar dari dubur sapi,” ujar Kades Talang Padang, Sumantri, A.Md.

BACA JUGA:15 Ekor Sapi di Seluma Terserang Penyakit Jembrana

Gunawan (54) peternak setempat juga mengaku serangan cacing kali ini betul-betul mengancam keselamatan ternak. Bahkan, Gunawan menaksir sudah puluhan ekor ternak sapi di desanya diserang cacing. Ketika diserang parasite cacing, ternak dipastikan akan lemah hingga nafsu makan berkurang drastis.

BACA JUGA:Kaur Terima Kuota Pupuk Subsidi Terbanyak di Bengkulu

“Kalau yang berumur dibawah setahun, kebanyakan mati. Tapi kalau diatas itu, masih ada yang bertahan, tapi tubuhnya sangat kurus. Kami tidak tahu asal muasal parasite cacing ini, yang jelas sudah banyak ternak terpapar,” katanya.

BACA JUGA:Miliki Sabu-sabu, 2 Mahasiswa di Bengkulu Ditangkap

Senada disampaikan Andes (30) peternak asal Desa Tungkal 1, serangan cacing terhadap sapi bali telah menyebabkan kebutaan permanen terhadap hewan ternak. Ini karena kotoran mata ternak sapi semakin banyak tiap hari, hingga mata sapi tidak bisa lagi dibuka dan rusak.

“Lama-lama, kalaupun sembuh sapi menjadi cacat dibagian mata. Kalau tidak, sapi bisa mati karena tidak mau makan dan minum,” jelasnya.

BACA JUGA:Disperindag Bengkulu Selatan Kembali Tegur Pedagang Pasar Kutau Yang Membandel

Diapun berharap petugas PPL Dinas Pertanian Bengkulu Selatan turun tangan. Jika tidak, maka akan semakin banyak ternak mati dan menimbulkan kerugian terharap peterenak.

“Kami belum tahu cara mengobatinya, kalau PPL jelas mereka tahu. Makanya kami butuh mereka turun langsung,” pungkasnya.

BACA JUGA:Kades di Bengkulu Selatan Diminta Audit Keuangan BUMDes, Ini Alasannya!

Menanggapi hal itu, pihak kesehatan hewan Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan akan langsung terjun ke lapangan. Kabid Peternakan Ikat Aliman  mengaku akan langsung mendatangi semua kandang ternak masyarakat. Mereka bakal melakukan penyuntikan dan pemberian obat khusus dengan harapan ternak masyarakat bisa sembuh.

Tag
Share