Bulog Pastikan Serap Beras Petani Sesuai HPP

Perum BULOG Bengkulu memastikan melakukan pembelian gabah beras petani sesuai keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 tahun 2025 -DOK-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - Perum BULOG Bengkulu memastikan melakukan pembelian gabah beras petani sesuai keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 tahun 2025 Tentang Perubahan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.
Untuk gabah dibeli dengan harga sebesar Rp6.500 perkilogram dan harga beras sebesar Rp12.000 perkilogram.
Pemimpin Wilayah Bulog Bengkulu, Dody Syahrial, mengatakan dari serap gabah secara nasional  sebanyak 3 juta ton, Bulog Bengkulu mendapatkan jatah serapan sebanyak 1.023 ton dan sudah terserap 760 ton atau 75 persen.

BACA JUGA:Banyak BUMDes di Bengkulu Selatan Mati Suri, Bupati Beri Pesan Khusus Untuk Kades

BACA JUGA:Bina Kampung Quran, Kantor Kemenag Bengkulu Selatan Beri Tugas Khusus Para PAI

"Sesuai dengan amanat presiden bagaimana membuat petani tersenyum, dengan harga Rp6.500," kata Dody, Senin (14/4/2025).
Dody mengatakan, HPP beras dan gabah tersebut juga berlaku untuk semua stakeholder yang melakukan pembelian beras kepada petani.
"Menanggapi isu isu adanya pembelian beras di bawah HPP tersebut, kita terus mengimbua kepasa petani agar menjual gabah ke kita," ujar Dody.

BACA JUGA:Ada Pohon Membahayakan, Segera Telepon TRC BPBD Bengkulu Selatan

BACA JUGA:Cara Mencegah Hama Penggerek Batang Pada Tanaman Padi Sejak Dini, Terbukti Ampuh, Hasil Melimpah

Diakui Dody, penyerapan gabah dari perani menemui banyak kendala. Apalagi petani sudah bekeeja sama dengan agen tertentu dan menjualnya sebelum beras panen.
Selain itu ada juga di suatu daerah yang masyarakatnya lebih memilih untuk menyimpan hasil panen seperti yang terjadi di Kabupaten Kaur.

BACA JUGA:Indonesia vs Korea Utara: Peluang Garuda Muda Menyentuh Semifinal

BACA JUGA:Dampak Pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai Makin Parah, Ekspor Bengkulu Turun 26 persen Lebih

"Masyarakat di Kabupaten Kaur cenderung menyimpan hasil panen mereka sendiri. Mereka memiliki lumbung dan baru akan melepas gabah jika ada kebutuhan mendesak," ujarnya.
Meskipun demikian, Dody optimis mampu menyerap beras petani sesuai dengan target yang ditetapkan. Apalagi dalam waktu dekat ini asa beberapa kabupaten yang akan memasiki masa panen.
"Seperti kabupaten Mukomuko di minggu ketiga bulan April," demikian Dody.

(cia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan