Banyak BUMDes di Bengkulu Selatan Mati Suri, Bupati Beri Pesan Khusus Untuk Kades

Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Banyaknya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Bengkulu Selatan yang mati suri mendapatkan perhatian serius dari Bupati Gusnan Mulyadi.
Bahkan Gusnan mengaku sudah geram dengan kondisi BUMDes yang tidak terarah hingga sangat jauh dari tujuan awalnya yakni menjadikan desa mandiri.
Menyikapi hal itu, Bupati telah memberikan beberapa pesan khusus bagi para Kepala Desa (Kades) agar segera memperbaiki tata kelola BUMDes, sehingga nanti bisa bekerja lebih efektif.
BACA JUGA:Bina Kampung Quran, Kantor Kemenag Bengkulu Selatan Beri Tugas Khusus Para PAI
BACA JUGA:Ada Pohon Membahayakan, Segera Telepon TRC BPBD Bengkulu Selatan
Tak hanya itu, Bupati jugas secara tegas memperingatkan Kades untuk tak segan melakukan penggantian pengurus BUMDes yang tidak maksimal.
“Saya sudah pesankan kepada Kades, bahwa BUMDes itu menjadi jantung ekonomi desa. Makanya BUMDEs yang mati suri itu segera selesaikan. Perbarui system dan tata kelola, orang-orang yang malas jangan dilibatkan,” tegas Bupati.
Lanjut Bupati, sejatinya BUMDes juga harus didukung dengan baik oleh pemerintah desa. Terutama sekali mengenai penyertaan modal anggaran.
BACA JUGA:Cara Mencegah Hama Penggerek Batang Pada Tanaman Padi Sejak Dini, Terbukti Ampuh, Hasil Melimpah
BACA JUGA:Indonesia vs Korea Utara: Peluang Garuda Muda Menyentuh Semifinal
Hanya saja, penyertaan tidak harus setiap tahun, melainkan menyesuaikan dengan anggaran program yang akan dijalankan.
“Makanya di musyawarah desa itu harus komplit, semuanya harus transparan. Termasuk juga arah pengembangan BUMDes kedepan seperti apa. BUMDes bukan pelengkap organisasi desa, tapi BUMDes itu calon penggerak desa mandiri, ini harus harus diketahui masyarakat. Jika sewaktu-waktu dana desa berhenti digelontorkan pemerintah pusat, maka BUMDes inilah yang akan jadi peran penting penyuplai anggaran desa,” jelasnya lagi.
BACA JUGA:Dampak Pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai Makin Parah, Ekspor Bengkulu Turun 26 persen Lebih
BACA JUGA:Piala Asia U-17 2025: Korea Utara Jadi Ancaman Serius untuk Indonesia
Di sisi lain, Gusnan juga mengajak agar pengurus BUMDes yang selama ini mulai nampak programnya agar tidak berhenti belajar dan berinovasi.
Bagi Gusnan, organisasi yang sukses bukan yang telah banyak mendapatkan hasil, melainkan yang tidak pernah lelah mau belajar dan beradaptasi dengan system terkini.
BACA JUGA:Gejala Umum yang Tak Kunjung Sembuh Bisa Menandakan Risiko Kanker
BACA JUGA:Waspada, Tato Dapat Tingkatkan Risiko Kanker, Ini Penjelasannya
“Kalau mudah puas dengan hasil, maka bisa dipastikan itu tak akan lama. Saya contohkan produk HP nokia, dulu mereka itu rajanya pasar HP dunia. Ketika android masuk, mereka tidak mau adopsi. Mereka anti system baru dan maunya bertahan di windows, alhasil sekarang nokia tenggelam,” pungkas Gusnan.
(rzn)