Alami Kolesterol Tinggi, Kamu Butuh Perubahan Gaya Hidup
Mengatur pola makan adalah salah satu cara untuk menjaga kolesterol dalam darah tetap stabil-istimewa-halodoc
RadarSelatan.bacakoran.co - Meminum obat kolesterol tanpa perubahan gaya hidup tentu hanya omong kosong belaka.
Kedua langkah pencegahan ini harus berjalan beriringan agar komplikasi kolesterol tinggi bisa diantisipasi.
Kolesterol tinggi sering menjadi biang keladi utama penyakit kronis seperti gagal jantung dan hipertensi sampai diabetes.
Pemicunya beragam, mulai dari gemar mengonsumsi makanan berlemak, jarang olahraga, minum alkohol sampai kebiasaan merokok. Disamping kondisi tersebut, faktor genetik juga menyumbang potensi penyakit ini.
BACA JUGA:5 Tanaman Herbal untuk Membantu Turunkan Kolesterol
BACA JUGA:11 Manfaat Daun Sirih untuk Kesehatan yang Masih Jarang Diketahui
Agar kolesterol kamu tidak semakin tinggi, berikut gaya hidup yang harus kamu jalani.
1. Batasi makanan berlemak
Penyebab utama kolesterol tinggi adalah makan-makanan berlemak.
Maka dari itu, batasi konsumsi berlemak dan mencari makanan pengganti yang lebih sehat. Kamu bisa memilih makanan yang mengandung lemak nabati dan juga asam lemak omega-3.
Lemak nabati bisa berupa alpukat, kacang-kacangan, olahan kedelai dan lain-lain.
BACA JUGA:Inspirasi Usaha di Lahan Kosong, Sulap Jadi Bisnis yang Menjanjikan
BACA JUGA:Ingin Usaha di Kampung Modal 20 Juta? Inilah 6 Peluang Bisnis yang Bisa Dicoba
Sementara asam lemak omega-3 bisa kamu dapatkan dari ikan salmon, ikan kembung, mackerel, herring dan lain-lain.
2. Perbanyak serat
Serat mampu mengurangi penyerapan kolesterol ke dalam aliran darah.
Dari sekian jenis serat, serat larut adalah yang terbaik karena mampu mencegah penyerapan kolesterol lebih efektif. Contoh makanan serat larut, yaitu oatmeal, kacang merah, kubis, apel dan pir.
BACA JUGA:Tinggal di Desa? Tak Perlu Pindah ke Kota, Ini 5 Usaha Milenial yang Bisa Dicoba
BACA JUGA:Meski Hanya Memiliki Lahan Sempit, Ini 6 Usaha Yang Bisa Kamu Coba
3. Rutin Berolahraga
Olahraga dapat membakar sisa-sisa lemak yang berpotensi menyumbat aliran darah.
Aktivitas ini juga membantu meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) yang memicu kolesterol tinggi.
BACA JUGA:Ingin Jadi Mitra Program Makan Bergizi Gratis, Cek Syarat dan Cara Mendaftarnya
4. Berhenti merokok
Ketika perokok berhenti dari kebiasaannya, kadar lemak baik (HDL) otomatis mengalami peningkatan.
Sekitar 20 menit setelah berhenti merokok, tekanan darah dan detak jantung pulih dari lonjakan akibat rokok.
Tiga bulan setelah berhenti, sirkulasi darah dan fungsi paru-paru mulai membaik. Setelah satu tahun berhenti, risiko penyakit jantung menurun secara signifikan.
BACA JUGA:DPRD Seluma Gelar Rapat Paripurna Pemberhentian Bupati dan Wabup Pada 10 Januari 2025