radarselatan.bacakoran.co - BENGKULU, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Bambang Agus Supra Budi menyebut kondisi pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu sangat mengkhawatirkan sehingga perlu segera dilakukan pengerukan.
Kedalaman arus saat ini berkisar pada -3 hingga 4 meter Lowest Water Spring (LWS). Idealnya, kedalamannya mencapai 8-12 LWS.
BACA JUGA:Nelayan Tradisional Diberi Pelatihan Keselamatan Melaut
BACA JUGA:Polda Bengkulu Gencarkan Patroli Siber Guna Berantas Judi Online
"Kondisi ini sudah kita sampaikan dengan Kementerian Perhubungan. Kondisi pelabuhan sangat mengkhawatirkan sehingga perlu tindakan segera," kata Bambang, Senin (22/7).
Bambang mengatakan, dalam minggu ini Pemerintah Provinsi Bengkulu akan melakukan rapat koordinasi dengan PT Pelindo II dan pihak asosiasi batu bara untuk mengatasi sedimentasi pada alur pelayaran.
BACA JUGA:Rahasia Petani Kopi, Cara Pemangkasan Kopi Agar Tetap Berbuah Lebat
BACA JUGA:Masih Pencermatan, September KPU Seluma Umumkan DPT Pilkada 2024
"Kita harapkan kedalaman alur bisa sampai 12 LWS, namun 10 LWS saja sudah cukup," kata Bambang. Terkait dengan alokasi anggaran yang dibutuhkan, Bambang menyebut tidak mengetahui besarannya.
Hal ini mengingat proses pengerukan pendangkalan alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai tersebut langsung dari pihak kementerian.
BACA JUGA:900 Penyuluh Disiagakan Dampingi Petani di Bengkulu
BACA JUGA:5 Kopi Indonesia Paling Terkenal di Dunia, Cita Rasanya Bikin Para Turis Ketagihan, Ini Nama Kopinya
Estimasi anggarannya akan dihitung oleh pihak konsultan. Sesuai arahan pihak Kementerian Perhubungan, proses pengerukan pendangkalan alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai akan dilakukan secepatnya. "Sesuai dengan arahan pak menteri itu akan dilakukan secepatnya," demikian Bambang. (cia)