KOTA MANNA, radarselatan.bacakoran.co - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Selatan mencatat pada Januari hingga pertengahan Februari 2024, sudah tercatat 75 kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Temuan kasus DBD tertinggi berada di Kecamatan Pino Raya dengan 20 kasus. Kecamatan Pino Raya pun ditetapkan zona orange DBD di Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Berantas DBD, Bupati Seluma Instruksikan Fogging Serentak
BACA JUGA:Polres Kaur Kerahkan 219 Personel untuk Amankan TPS
"Kasus DBD ini bukan hanya di Kecamatan Pino Raya, tetapi juga tersebar di 11 kecamatan yang ada di Bengkulu Selatan," ujar Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Bengkulu Selatan, Isman Jayadi SST, MM.
BACA JUGA:Maling Obrak-abrik Kontrakan Ibu Muda, Gasak Kompor Hingga Sprai
BACA JUGA:Sidang 2 Terdakwa Korupsi Digelar Online
Isman mengklaim temuan kasus DBD telah direspon dan ditangani dengan cepat. Penanganan di antaranya melakukan fooging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk dewasa.
BACA JUGA:Bengkulu Selatan Bersih Dari Bendera Partai dan Foto Caleg, Benarkah?
Selain itu Dinkes Bengkulu Selatan juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk.
BACA JUGA:Akhirnya, Bengkulu Selatan Resmi Usulkan Formasi CASN 2024
"Untuk penanganan DBD ini sudah ada surat edaran langsung dari Bupati Bengkulu Selatan. Yaitu penanganan fogging dan melakukan 3M bagi masyarakat," katanya.
BACA JUGA:Peserta Pemilu Wajib Perhatikan Larangan di Masa Tenang
3M yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DBD.
BACA JUGA:Ups! Surat Suara DPD RI Paling Banyak Kerusakan