RadarSelatan.bacakoran.co - Tiga jenis padi ini benar benar unggul. Umur super genjah produktivitas tinggi mencapai 12 ton perhektar, cocok ditanam pada musim tanam kedua.
Padi-padi ini tidak hanya memiliki umur yang cepat, tetapi juga menghasilkan malai panjang dan bobot tinggi.
Tahan terhadap kekeringan, serangan hama, sehingga wajar jika padi ini memiliki produksi yang sangat tinggi.
BACA JUGA:Raja Padi di Lahan Asam, Rawa, dan Lahan Kering, Hasil Tetap Tinggi
Lantas varietas apa dimaksud? ini daftarnya:
1. Padi SRP8
Benih padi pertama yang akan kita bahas adalah SRP8, salah satu benih padi unggul yang super genjah.
Padi ini memiliki usia panen yang sangat singkat, sekitar 72 hingga 75 hari setelah tanam, dan biaya produksinya sangat minim.
SRP8 juga toleran terhadap OPT, terutama jamur, menjadikannya pilihan favorit para petani.
Padi ini memiliki anakan produktif sekitar 35 hingga 40 batang per rumpun, dengan tekstur beras yang putih bersih tanpa kapur dan rasa nasi yang pulen.
Potensi hasil dari padi ini bisa mencapai 12 ton per hektar, yang membuatnya sangat menguntungkan bagi petani, terutama di daerah Jawa.
Selain itu, perawatan padi SRP8 sangat mudah dan tidak memerlukan perhatian yang berlebihan, sehingga sangat cocok untuk petani yang mencari kemudahan dan hasil optimal.
BACA JUGA:5 Jenis Padi Lokal Baru di Tahun 2025 Sama Unggulnya Dengan Inpari 32
2. Padi Malay Jumbo 01
Selanjutnya, ada Padi Malay Jumbo 01, yang merupakan padi galur unggul dari Lamongan. Padi ini memiliki umur panen yang cukup cepat, sekitar 80 hari setelah tanam.
Tinggi tanaman padi ini tergolong pendek, sekitar 100 cm, sehingga tahan terhadap kerontokan dan kerebahan.
Padi ini juga memiliki malai yang panjang, dengan jumlah bulir per malai antara 300 hingga 500 butir. Bobot per 1000 bulirnya berkisar antara 29 hingga 30 gram.
Dengan anakan produktif sebanyak 20 hingga 25 batang per rumpun, potensi hasil dari padi ini bisa mencapai 10 hingga 12 ton per hektar.
Selain itu, rasa nasi padi ini sangat pulen dan memiliki aroma khas yang disukai banyak orang. Daun bendera yang tegak menjadikan padi ini aman dari serangan hama burung pipit, menjadikannya cocok untuk daerah pegunungan atau lahan tadah hujan.
Padi Malay Jumbo 01 juga toleran terhadap serangan jamur dan bakteri.
BACA JUGA:Sulit Mendapatkan Pupuk Urea Untuk Memupuk Padi? Bisa Gunakan 5 Pupuk Alternatif Ini, Hasilnya Sama Saja
3. Padi Sedayu
Terakhir, ada Padi Sedayu, yang memiliki potensi hasil sangat tinggi, bisa mencapai 12 ton per hektar. Padi ini memiliki umur panen antara 90 hingga 95 hari setelah tanam.
Padi Sedayu memiliki anakan produktif sebanyak 25 hingga 35 batang per rumpun dan tinggi tanaman sekitar 90 cm, dengan batang yang kokoh sehingga tahan terhadap kerebahan.
Malai padi ini cukup panjang, bisa mencapai 35 cm, dengan jumlah bulir per malai mencapai 250 hingga 300 butir.
BACA JUGA:3 Insektisida Tabur Yang Ampuh Membasmi Hama Penggerek Batang yang Menyebabkan Padi Terserang Beluk
Gabah dari padi Sedayu memiliki ukuran besar, berwarna kuning cerah, dan bobot per 1000 bulirnya sekitar 30 gram.
Rasa nasi dari padi ini sangat enak dan pulen, serta berasnya bening dan tidak berkapur. Daun bendera yang tegak juga melindungi padi ini dari serangan burung pipit.
Padi Sedayu juga tahan terhadap hama seperti wareng batang coklat dan penyakit jamur seperti blas. (**)