Juliandi Saputra M.Pd, Raih Juara I Kepala SMA Transformatif Tingkat Provinsi Bengkulu
PENGHARGAAN: Kepala SMAN 5 Bengkulu Selatan menerima penghargaan kepala SMA transpormatif tingkat Provinsi Bengkulu-donna-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, MANNA - Dunia pendidikan Bengkulu Selatan kembali mencatatkan prestasi membanggakan. Kepala SMA Negeri 5 BS, Juliandi Saputra, M.Pd, berhasil meraih Juara I Kepala Sekolah kategori SMA Transformatif tingkat Provinsi Bengkulu.
Penghargaan bergengsi ini diberikan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) bersama Direktorat Pendidikan Guru Kemendikdasmen, dalam acara yang berlangsung di Hotel Mercure Bengkulu, Kamis (6/11/2025).
BACA JUGA:Stok BBM di SPBU Bengkulu Selatan Aman, Warga Diimbau Jangan Panik
Dengan capaian tersebut, Juliandi akan menjadi wakil Provinsi Bengkulu di ajang tingkat nasional yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta, 23-28 November 2025. Ia juga menerima piagam penghargaan, sertifikat, dan uang pembinaan senilai Rp3 juta.
“Alhamdulillah, ini hasil kerja keras seluruh warga SMA Negeri 5 Bengkulu Selatan. Tanpa dukungan guru, tenaga kependidikan, dan siswa, saya tidak mungkin bisa sampai di titik ini,” ungkap Juliandi dengan penuh syukur setelah menerima penghargaan.
Dikatakan proses seleksi berlangsung cukup panjang dan ketat sejak September 2025. Tahapan penilaian dimulai dari pengiriman berkas administrasi, verifikasi substansi, presentasi, hingga wawancara dan pleno.
BACA JUGA:Kelebihan Toyota Agya Terbaru, Desain Lebih Sporty dan Fitur Modern, Cocok Untuk Kendaraan Kota
“Setiap tahap benar-benar menantang dan menuntut kesiapan. Puji syukur, semua bisa dilalui dengan baik,” tuturnya.
Dalam kompetisi tersebut, Juliandi mempresentasikan karya inovatif berjudul “Kolaborasi Strategi Cowegu (Collaboration With Expert Guidance) dan Combut (Komunitas Belajar dan Budaya Positif) Sekolah dalam Peningkatan Pemahaman Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) di SMA Negeri 5 Bengkulu Selatan.”
Ia menjelaskan, ide tersebut lahir dari keprihatinan terhadap rendahnya tingkat pemahaman guru mengenai konsep “deep learning”.
BACA JUGA:Harga TBS Periode November di Bengkulu Ditetapkan Rp 3.330 per Kilogram
Melalui pendekatan inkuiri kolaboratif, Juliandi menggabungkan dua strategi pembelajaran yang telah ia kembangkan sebelumnya agar guru lebih mudah memahami dan menerapkan konsep tersebut di kelas.
“Dari hasil implementasi, 81,92 persen guru mampu menyusun modul ajar berbasis pembelajaran mendalam, dan penerapan di kelas mencapai 92,72 persen. Ini membuktikan bahwa kolaborasi dan budaya belajar positif sangat berdampak pada peningkatan kualitas guru,” jelasnya.
Keberhasilan Juliandi disambut antusias oleh rekan-rekan sejawatnya. Salah satu guru SMAN 5 Bengkulu Selatan, Romi Suganda M.Pd, mengaku bangga atas capaian pimpinan sekolahnya itu.