2 Varietas Padi Paling Cocok Ditanam di Tahan Asaman, Harapan Baru Petani di Lahan Marginal

Contoh benih padi yang tidak cocok di lahan asam-istimewa-radarselatan.bacakorang.co

RadarSelatan.bacakoran.co - Lahan asam sering kali menjadi hambatan bagi petani padi. Karena padi sulit tumbuh subur di lahan seperti itu jika tidak mendapat perlakukan khusus.

Namun saat ini ada kabar baik bagi petani yang memiliki lahan sawah marginal.

Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) telah merilis varietas padi unggul baru yang terbukti paling tahan terhadap kondisi tanah masam (asaman), yang selama ini menjadi kendala utama dalam budidaya padi di lahan pasang surut dan rawa.

BACA JUGA:Varietas Padi Baru Tahan Blas dan Hawar Daun, Solusi Andalan Petani Menghadapi Perubahan Iklim

Varietas tersebut diberi nama Inpara 10 dan Inpari Unsoed 79 Agritan, dua jenis padi yang dikembangkan khusus untuk menghadapi pH tanah rendah dan kandungan aluminium tinggi yang biasanya mematikan akar tanaman padi.

Varietas ini tidak hanya tahan asaman, tetapi juga memiliki produktivitas tinggi. Inpara 10 mampu menghasilkan 5,5–6,5 ton per hektare di lahan pasang surut, sedangkan Inpari Unsoed 79 Agritan bahkan mampu menembus 7 ton per hektare di lahan rawa lebak yang dikembangkan tanpa banyak penggunaan pupuk kimia.

BACA JUGA:MSP 01 Pecahkan Rekor, Jadi Varietas Padi dengan Potensi Panen Terbesar di Indonesia

Selain toleran terhadap tanah masam, varietas ini juga tahan terhadap beberapa hama dan penyakit utama, seperti blas dan hawar daun, serta memiliki umur panen antara 105–115 hari. 

Tanaman ini juga dinilai lebih tahan rebah dan cocok dengan pola tanam tumpang sari atau tanam bergilir di lahan rawa.

Kementerian Pertanian menargetkan pengembangan varietas ini di Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan sebagian Sulawesi, di mana jutaan hektare lahan masam belum tergarap optimal. 

BACA JUGA:Inpari 49 Swamp Varietas Padi Paling Unggul di Lahan Rawa Tahun 2025

Dengan pemanfaatan varietas tahan asaman ini, potensi peningkatan produksi nasional bisa didorong tanpa harus membuka lahan baru. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan