9 Mobil Listrik Buatan Indonesia Yang Sempat Menarik Perhatian Dunia, Ada Yang Sudah Dijual

RadarSelatan.bacakoran.co - Indonesia memang bukan dikenal sebagai negara produsen mobil. Namun Indonesia pernah membuat mobil murni karya anak bangsa.

Setidaknya ada 9 mobil listrik yang pernah diproduksi di Indonesia. Mobil mobil karya anak negeri ini sempat menarik perhatian dunia, bahkan ada yang sudah dijual.

Mobil mobil buatan Indonesia ini tidak kalah keren dari produk luar negeri, mulai dari supercar hingga minibus komersial.

Kehadiran kendaraan listrik ini membuktikan kemampuan dan kreativitas industri otomotif nasional. 

BACA JUGA:Harga TBS Periode November di Bengkulu Ditetapkan Rp 3.330 per Kilogram

Berikut deretan mobil listrik buatan Indonesia:

1. Tukusi

Tukusi menjadi ikon awal kebangkitan mobil listrik nasional. Diluncurkan pada 2012, mobil sport listrik karya Danes Surtiatama ini mampu melaju hingga 200 km/jam dengan jarak tempuh lebih dari 300 km per sekali pengisian daya. 

Sayangnya, proyek ini terhenti setelah mengalami kecelakaan uji coba pada 2013 di Magetan. Meski begitu, Tukusi tetap dikenang sebagai pelopor mobil listrik Indonesia.

BACA JUGA:Kades Dusun Tengah Bersama Sekdes dan Bendahara Ditetapkan Tersangka dan Ditahan

2. Gendis

Berbeda dari Tukusi, Gendis hadir dengan konsep mobil keluarga hemat energi. Dirancang oleh Ricky Elson, kendaraan berjenis MPV ini ditujukan bagi masyarakat yang membutuhkan mobil listrik efisien dan ramah lingkungan. 

Namun, karena kendala perizinan, Gendis belum sempat diproduksi massal. Namun idenya tetap dianggap sebagai terobosan penting.

3. DFSK Gelora E

DFSK Gelora E menjadi salah satu mobil listrik buatan Indonesia yang sudah dijual secara resmi di pasar nasional. 

Mobil jenis minibus atau blind van ini cocok untuk kebutuhan usaha logistik dan transportasi. 

Ditenagai baterai 42 kWh dan motor 60 kW, Gelora E mampu menempuh jarak hingga 300 km, dengan harga mulai dari Rp350 jutaan.

BACA JUGA:Mutasi dan Kukuhkan Pejabat Eselon II, Bupati Bengkulu Selatan Tegaskan Tidak Ada Unsur Politik

4. Komodo Blade Deck

Bagi pecinta tantangan, Komodo Blade Deck hadir sebagai mobil listrik off-road karya lokal. 

Dengan desain tangguh dan kemampuan menaklukkan medan berat, prototipe ini menunjukkan bahwa kendaraan listrik Indonesia tak hanya untuk jalanan kota, tetapi juga siap untuk petualangan ekstrem.

5. Hevina

Hevina merupakan hasil riset dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Fokus pengembangannya terletak pada teknologi inti kendaraan listrik seperti baterai, motor, dan sistem manajemen energi. 

Meski belum diproduksi secara komersial, Hevina berperan penting dalam penguatan riset kendaraan listrik nasional.

BACA JUGA:Cegah Anak Terkena Penyakit, Dinkes Giatkan Program BIAS

6. Selo

Selo adalah mobil listrik bergaya supercar yang dikembangkan oleh mahasiswa Indonesia. Dengan desain futuristik, proyek edukatif ini pernah menarik perhatian publik saat dipamerkan. 

Selo menjadi bukti bahwa generasi muda Tanah Air memiliki potensi besar di dunia otomotif listrik.

7. Blitz (ITS)

Dikembangkan oleh mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Blitz berfokus pada efisiensi energi dan daya tahan baterai. 

Mobil ini bahkan pernah digunakan dalam ekspedisi keliling Indonesia untuk membuktikan kemampuan teknologi listrik buatan lokal.

8. Bimasena

Bimasena menawarkan kemewahan dalam bentuk kendaraan listrik premium. Mobil ini diklaim memiliki kapasitas baterai 100 kWh dengan jarak tempuh hingga 600 km. 

Walaupun masih dalam tahap pengembangan, Bimasena menunjukkan bahwa Indonesia mampu bersaing di segmen kendaraan listrik kelas atas.

BACA JUGA:Bupati Seluma Launching Sekolah Percontohan Pancasila

9. I2C

Terakhir, ada I2C, mobil konsep hasil kolaborasi antara PT Teknologi Militer Indonesia dan perusahaan desain Italia, Italdesign. 

Debut di ajang GIIAS 2025, I2C menampilkan kombinasi teknologi lokal dan sentuhan internasional, menjadi simbol keberanian Indonesia tampil di panggung otomotif global. (**)