Cipta Karya PUPR Bengkulu Selatan Bahas Pembangunan Intake Baru Untuk PDAM, Sebut Bisa Aliri Lima Kecamatan
OPTIMIS: Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Bengkulu Selatan, Rendra WS, SP optimis wacana pembangunan intake PDAM di Sungai Batu Balai Kecamatan Air Nipis terealisasi-Rezan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Bengkulu Selatan bersama PDAM Bengkulu Selatan saat ini tengah membahas rencana pembangunan intake baru sekaligus instalasi pengolahan air (Water Treatment Plant/WTP) di dekat Bendungan Batu Balai Kecamatan Air Nipis.
Hal ini dilakukan lantaran masih banyak kecamatan di Bengkulu Selatan yang belum teraliri air PDAM sehingga bergantung sepenuhnya dengan sumur air tanah.
BACA JUGA:LHK Sarana Prasarana Wilayah Transmigrasi Muara Sahung Diserahkan: Konektivitas Jalan Jadi Prioritas
Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Bengkulu Selatan, Rendra WS, SP mengatakan, saat ini pihaknya bersama tim PDAM Bengkulu Selatan sudah melakukan survei awal untuk rencana pembangunan tersebut.
BACA JUGA:Kejari Bengkulu Selatan Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp342 Juta dari Korupsi Dana BOK
Bahkan, pihaknya sudah melakukan pemetaan jalur dengan bantuan GPS agar nanti aliran air betul-betul lancar dan cepat.
"Target kami, nanti intake ini menggunakan sistem gravitasi. Sehingga tidak ada biaya operasional listriknya. Yang jelas, beberapa kecamatan seperti Kedurang, Kedurang Ilir, Pino, maupun Seginim dan Air Nipis dapat menikmati fasilitas air PDAM," jelasnya.
BACA JUGA:Tak Bayar Pajak, BPKAD Copot Banner dan Spanduk
Lanjut Rendra, dalam perencanaan pembangunan proyek tersebut. Pihaknya tidak bekerja seorang diri. Melainkan akan bekerjasama dengan pihak BWS VII.
"Untuk kapan pelaksanaan, itu belum dapat ditentukan. Bisa jadi di tahun depan, atau bisa juga di tahun 2028. Intinya kita lihat dulu anggarannya," jelas Rendra.
BACA JUGA:Bupati Tegaskan Seluruh Stakeholder Bengkulu Selatan Perlu Jaga Stabilitas Harga
Sementara untuk kendala yang kemungkinan besar dihadapi. Rendra mengaku bahwa proses pembebasan lahan juga membutuhkan proses yang cukup panjang. Hanya saja, pihaknya akan mengupayakan proses semaksimal mungkin hingga nanti tidak ada kendala di lapangan.
"Mohon doanya kepada masyarakat. Mudah-mudahan proses ini berjalan lancar," demikian Rendra. (rzn)