LHK Sarana Prasarana Wilayah Transmigrasi Muara Sahung Diserahkan: Konektivitas Jalan Jadi Prioritas
FOTO BERSAMA: Bupati berfose bersama dengan Tim Ekspedisi Patriot-Julianto-radarselatan.bacakoran.co
BINTUHAN - Laporan Hasil Kajian (LHK) terkait sarana dan prasarana wilayah transmigrasi Muara Sahung telah diserahkan kepada Bupati Kaur, Gusril Pausi, S.Sos., M.A.P., di ruang kerja Bupati.
Acara ini dihadiri oleh Asisten I, Kepala Dinas Nakertrans, Kepala Dinas Diknas, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Perkim, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala BPKAD, serta Tim Ekspedisi Patriot (TEP) Universitas Diponegoro (UNDIP) Rabu, (3/12/2025).
Penyerahan LHK ini merupakan tindak lanjut dari Program Ekspedisi Patriot yang bertujuan melakukan riset dan pemetaan ekonomi di kawasan transmigrasi untuk menjadikannya pusat perekonomian baru berbasis industrialisasi, hilirisasi, dan investasi.
BACA JUGA:Jelang Tahun Baru, Penipuan Berkedok Promo Mengintai, Polisi Imbau Waspada
BACA JUGA:Miris! Banyak Pengendara di Bengkulu Selatan Tak Tahu Fungsi Helm
"Program ini melibatkan 7 universitas utama dan beberapa universitas lokal, dengan mengirimkan 2000 peneliti ke 154 lokasi transmigrasi di seluruh Indonesia," kata Dr. Ing Wakhidah Kurniawati, ST, MT, Ketua TEP UNDIP.
Kawasan Transmigrasi Muara Sahung, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, menjadi salah satu fokus penelitian. Tim ini memetakan potensi dan masalah di 8 desa definitif eks transmigrasi dan 2 Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang tersebar di 7 kecamatan dan 4 Seksi Kawasan Pengembangan (SKP).
BACA JUGA:Remaja Diingatkan Jauhi Pergaulan Bebas Serta Dukung Pencegahan Stunting
BACA JUGA:Komitmen Pemkab Bengkulu Selatan Majukan Sektor Perikanan, Bupati dan Wabup Tebar Bibit Ikan
Hasil pemetaan dan Focus Group Discussion (FGD) menunjukkan bahwa masalah utama yang perlu diprioritaskan adalah konektivitas jalan.
"Kondisi jalan yang sebagian besar masih berupa tanah, tanah merah, pasir, dan berbatu, serta kondisi jembatan gantung di Desa Serdang Indah yang tidak memungkinkan kendaraan roda empat melintas, menjadi perhatian utama," kata Wakhidah
Keterbatasan aksesibilitas ini berdampak signifikan, menyebabkan banyak warga transmigran meninggalkan kawasan.
Di UPT Kedataran, banyak warga pindah ke pusat kota demi pendidikan anak-anak mereka, karena akses yang sulit membuat sekolah di sana tidak berfungsi. Masalah jalan juga berdampak pada akses kesehatan dan pemasaran hasil panen.
BACA JUGA:DPRD Bengkulu Selatan Kawal Proses Pembangunan untuk Wujudkan Harapan Masyarakat
BACA JUGA:Oppo A6 5G Dikabarkan Segera Rilis Resmi, Apa Saja Peningkatannya?
"Konektivitas jalan adalah kunci pembangunan wilayah, jalan yang baik akan memudahkan akses masyarakat ke berbagai layanan dan mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan transmigrasi," katanya.
Bupati Gusril Pausi menanggapi bahwa pembangunan di Kabupaten Kaur dilakukan secara merata dan tidak tebang pilih, namun mengakui adanya kendala efisiensi anggaran APBD.
BACA JUGA:Ombudsman RI Dukung Program “Bantu Rakyat”
Beliau menyatakan komitmen untuk berusaha semaksimal mungkin dalam pembangunan Kabupaten Kaur dan meminta kolaborasi yang kuat dari semua pihak.
"Kami akan terus berupaya meningkatkan konektivitas jalan dan infrastruktur lainnya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," kata Gusril. (jul)