Jalani Observasi Kejiwaan, Pelaku Pembacokan Ibu dan 2 Anak Diinapkan Dua Minggu di RSJKO Bengkulu

Pelaku pembacokan sadis menjalani observasi di RSJKO Bengkulu-Gio-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Jojon Noplen (33), pelaku pembacokan sadis terhadap ibu dan dua anaknya di Desa Tanjung Tebat Kecamatan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan, kini menjalani observasi kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat (RSJKO) Kota Bengkulu. 

Observasi ini akan berlangsung selama dua minggu guna memastikan kondisi kejiwaan pelaku sebelum proses hukum dilanjutkan ke tahap berikutnya.

BACA JUGA:Masyarakat Dipersilahkan Manfaatkan Hasil Alam Dari Blok Tahura, Tapi...

"Hari ini (Rabu, 12/10) pelaku kami kirim ke RSJKO Bengkulu. Observasi ini akan dilaksanakan selama dua minggu. Setelah itu baru diketahui hasilnya, seperti apa kondisi kejiwaan pelaku," kata Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Awilzan, SIK, MH melalui Kasat Reskrim Iptu M. Akhyar Anugerah, SH, MH disampaikan Kanit Pidum, Ipda Rizal Harjono, SH, MAP.

BACA JUGA:Dewan Pengupahan Dibentuk, UMK Seluma Segera Ditetapkan

Dikatakan Kanit Pidum, observasi kejiwaan pelaku dilakukan di RSJKO Bengkulu karena rumah sakit tersebut memiliki tim psikiatri forensik yang berkompeten. 

Setelah hasil observasi keluar, penyidik akan menentukan langkah hukum berikutnya, termasuk pelimpahan perkara ke kejaksaan.

BACA JUGA:Pemdes Diingatkan Segera Proses Pencarian BLT DD Triwulan Empat

“Kami ingin memastikan proses hukum berjalan objektif dan sesuai prosedur. Jika pelaku dinyatakan waras, maka akan kami proses sesuai hukum yang berlaku. Namun bila terbukti memiliki gangguan kejiwaan, tentu penanganannya akan berbeda,” tambahnya.

Menurut penyidik, observasi ini penting dilakukan karena pelaku diketahui memiliki riwayat gangguan mental. 

BACA JUGA:UPTD TPA Talang Sali Aktif, Tapi Minim Fasilitas

Dari keterangan pihak keluarga, Jojon rutin mengonsumsi obat penenang untuk menjaga kestabilan kondisi kejiwaannya.

Sebagaimana diketahui, peristiwa mengerikan itu terjadi pada Minggu, 19 Oktober 2025, di Desa Tanjung Tebat, Kecamatan Bunga Mas.

BACA JUGA:Pemkab Tanggulangi Iuran BPJS Ketenagakerjaan 2.100 Tenaga Kerja Rentan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan