BENGKULU - Wakil Ketua II DPRD Provinsi Bengkulu Suharto SE, MBA menggelar hearing bersama Pertamina dan Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu terkait antrean BBM bersubsidi yang terjadi di setiap SPBU. Pembahasan antrean BBM ini menanggapi keluhan dari masyarakat karena kemacetan yang ditimbulkan.
Suharto mengaku pihaknya merekomendasikan kepada Pemprov Bengkulu melalui Dinas Perhubungan supaya ada tindak lanjut dalam menyelesaikan persoalan antrean panjang BBM bersubsidi. Salah satunya dengan mengundang pihak kepolisian dalam hal ini Polda Bengkulu untuk membantu mengatur antrean.
"Tentunya persoalan antrean BBM bersubsidi ini harus dibahas bersama. Termasuk juga dengan Dinas ESDM," tegas Suharto, Rabu (29/11).
Suharto mengatakan seluruh persoalan harus segera dituntaskan. Apalagi Pemerintah Provinsi Bengkulu telah mengajukan tambahan kuota BBM bersubsidi jenis solar kepada BPH Migas.
Suharto mengingatkan penyaluran BBM bersubsidi harus tetap diawasi bersama. Selain itu, perlu adanya peningkatan pelayanan BBM industri.
"Artinya kalau namanya semua harus dilayani dengan susbidi, Bengkulu sudah ada kuotanya khusus. Sehingga tidak bisa meminta kuota tambahan yang sifatnya berlebihan," sambung Suharto.
Suharto juga berharap Bengkulu bisa mendapatkan kuota tambahan untuk BBM bersubsidi. Seperti penjelasan dari Pertamina, terdapat beberapa kuta yang sifatnya tidak terlalu strategos seperti di Pulau Jawa sehingga bisa ditarik ke wilayah strategis seperti di Bengkulu ini. "Saya berharap segera ada solusinya terkait persoalan antrean BBM bersubsidi ini," tuntas Suharto. (cia/prw)