Penurunan Angka Kemiskinan Ekstrem Indonesia Awal Tahun 2024 Melambat

Kamis 04 Jul 2024 - 19:22 WIB
Editor : Sahri Senadi

radarselatan.bacakoran.co, JAKARTA - Angka kemiskinan ekstrem di Indonesia pada Maret 2024 turun sebesar 0,83 persen. Namun penurunan angka kemiskinan di Indonesia ini melambat jika dibandingkan awal tahun lalu atau periode Maret 2023 dengan angka penurunan kemiskinan ekstrem mencapai 0,90 persen.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mentakan penurunan angka kemiskinan awal tahun ini melambat 0,29 persen jika dibandingkan dengan data Maret 2023.

BACA JUGA:Persaingan Perebutan Dukungan Parpol Di Pilkada Bengkulu Selatan Ketat

"Kondisi kemiskinan ekstrem di Indonesia juga terus mengalami penurunan. Persentase penduduk miskin ekstrem Indonesia pada Maret 2024 sebesar 0,83 persen, berhasil turun 0,29 persen poin terhadap Maret 2023 sebesar 1,12 persen," kata Muhadjir dalam konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, Jakarta.

BACA JUGA:Peraturan Terbaru Usulan dan Validasi DTKS, Seperti Ini Mekanismenya

Muhadjir menegaskan, pemerintah akan akan mengkaji lagi lebih detail penyebab melambatnya penurunan kemiskinan ekstrem. 

"Dulu lebih tinggi penurunan kemiskinan ekstrem ketimbang kemiskinan. Sekarang terbalik," kata dia.

BACA JUGA:Bupati: Cegah Kekerasan Pada Anak Bangun Komunikasi Terbuka

Selain itu, Muhadjir mengatakan angka kemiskinan Indonesia per Maret 2024 mengalami penurunan jadi 9,03 persen. Angka ini turun 0,33 persen ketimbang Maret 2023 yang tercatat sebesar 9,36 persen.

"Tetapi masih bertengger di angka 9. Mudah-mudahan 5 bulan ke depan itu nanti hasil survei September ya, September ke depan itu bisa sudah di angka 8 koma," ucap dia.

BACA JUGA:Camat Kedurang Ilir Geruduk Mapolsek

Muhadjir menjelaskan, capaian penurunan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem ini bukti komitmen pemerintah. Dia menyampaikan pemerintah terus berupaya mengejar target penurunan angka kemiskinan hingga di angka 7,5 persen dan angka kemiskinan ekstrem di angka 0 persen di tahun 2024.

Dia menuturkan berbagai upaya dan intervensi akan terus diperkuat dan dipercepat pemerintah di sisa masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

BACA JUGA:Tangkapan Nelayan Pasar Bawah Dilirik Pembeli Jepang

"Intervensinya dari tiga strategi, yaitu menekan angka pengeluaran keluarga miskin, menaikkan pendapatan melalui program pemberdayaan, dan kita juga mengoptimalkan penanganan kantong kemiskinan," jelasnya. (**)

Kategori :