Waspada, Stunting Pada Balita Bisa Sebabkan Gangguan Perkembangan Fisik dan Otak

Kepala DPPKB-P3A Kabupaten Bengkulu Selatan, Ferry Kusnadi, SE-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Kasus stunting pada anak-anak bawah lima tahun (Balita) memiliki risiko jangka pendek dan panjang yang signifikan terhadap kesehatan dan perkembangan anak terutama anak bawah lima tahun. Untuk itu, hal ini harus benar-benar diwaspadai dan menjadi perhatian bersama.

Resiko stunting pada balita meliputi gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak, serta masalah kesehatan jangka panjang seperti penyakit kronis dan penurunan produktivitas saat dewasa. 

BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Selatan Gelar Ziarah Nasional dan Renungan Suci HUT ke-80 RI

"Bahaya stunting harus diwaspadai sejak dini, untuk itu harus dicegah dengan memperhatikan kecukupan asupan gizi bagi anak-anak balita," kata Kepala DPPKB-P3A Kabupaten Bengkulu Selatan, Ferry Kusnadi, SE.

BACA JUGA:Kualitas Sumber Air Di Bukit Riki Diuji

Dikatakan Ferry, langkah untuk pencegahan stunting membutuhkan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk keluarga, tenaga kesehatan, pemerintah, dan masyarakat serta semua stekholder terkait. 

BACA JUGA:Capaian PAD Bengkulu Selatan di Semester Pertama Capai Rp18,6 Miliar, Ini Sektor Penyumbang Terbesar

"Semua stekholder harus terlibat aktif dalam pencegahan stunting di Bengkulu Selatan ini," pungkasnya. (one)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan