radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi mengajak masyarakat agar tidak membuang makanan karena hal tersebut merupakan sifat mubazir. Upaya tersebut dilakukan dengan gerakan yang dinamakan stop boros pangan.
Stop boros pangan telah disosialisasikan pemerintah pusat hingga ke daerah-daerah, salah satunya di Kabupaten Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:HUT Bhayangkara Polri Tanam Pohon, Lepas Bibit Hingga Berikan Beasiswa
BACA JUGA:Pengusutan Kasus Tukar Guling Lahan Terus Digeber
Boros pangan dinilai sangat merugikan, mulai dari mubazir, pengaruh lingkungan, hingga berdampak pada perekonomian. Menurut data Badan Pangan Nasional, setiap tahun 23-48 juta ton makanan terbuang menjadi sampah.
Sehingga kerugian ekonomi mencapai Rp 213-551 triliun. Apabila makanan tersebut tidak dibuang maka dapat memberi makan 61-125 juta orang Indonesia.
BACA JUGA:Terjebak Dalam Rumah, Sujianti Meninggal Terbakar
BACA JUGA:Penting…! Ini Penjelasan Seleksi PPPK Guru 2024
Berdasarkan hal itu, Bupati Gusnan Mulyado kembali mengajak masyarakat untuk selamatkan pangan dengan pangan kuat Indonesia berdaulat. Menurutnya sikap boros bukan sekedar tentang uang saja. Tapi boros juga dilakukan orang-orang pada pangan.
Sebagai contoh diungkapkannya masyarakat yang datang ke tempat hajatan, seringkali ditemukan piring yang masih berisi penuh tapi sudah dibuang. Hal tersebut menunjukkan sifat boros dan perlu dirubah.
BACA JUGA:Pemkab Seluma Dorong Pembentukan Desa dan Kelurahan Sadar Hukum
BACA JUGA:Syariat Shalat 5 Waktu Untuk Umat IsIam
Agar hal tersebut tidak terjadi lagi, ia meminta masyarakat yang datang ke pesta atau tempat hajatan cukup mengambil makanan secukupnya sesuai dengan porsi masing-masing. "Saya meminta warga Bengkulu Selatan stop boros pangan, jangan buang-buang makan," ajak Gusnan.
Pemborosan makanan kembali dijelaskan Gusnan sangat merugikan, dari sisi agama tentu dilarang untuk membuang makanan.
BACA JUGA:76 Pelajar Bersaing Rebut Tiket O2SN Provinsi