radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Berdasarkan data Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, saat ini terdapat 718 bahasa daerah di Indonesia. Namun beberapa di antaranya menghadapi ancaman punah dan kondisi kritis.
BACA JUGA:Penetapan NIP 5 PPPK Provinsi Bengkulu Terkendala Administrasi
Untuk itu Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan masyarakat harus bangga dengan bahasa daerah. Untuk itu Gubernur mengajak masyarakat untuk melestarikan bahasa daerah.
Gubernur mengatakan salah satu penyebab bahasa daerah mengalami penurunan adalah kurangnya penutur asli yang mewariskan bahasa tersebut ke generasi berikutnya. Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat Bengkulu untuk terus melestarikan bahasa daerah.
BACA JUGA:Ini Sebaran Peningkatan Angka Stunting di Seluma
“Banyak bahasa daerah yang sudah mulai hilang. Maka dari itu, sangat pentingnya peran pemerintah daerah dan masyarakat dalam menjaga kelestarian bahasa daerah,” kata Gubernur, Kamis (16/5).
BACA JUGA:3 Kota Terunik di Indonesia, Tidak Boleh Memakai Kendaraan Bermotor Hingga Berdiri Di Atas Papan
Gubernur mengatakan,revitalisasi Bahasa Daerah menjadi salah satu upaya pemerintah dan hal ini sejalan dengan kebijakan pelestarian bahasa daerah yang ditegaskan oleh Kemendikbud Ristek. Program ini sudah berjalan sejak tiga tahun terakhir dan mendapatkan respon positif dari masyarakat.
BACA JUGA:Bukan Cuma Pembentukan Kabupaten Talmas, Pembentukan Kabupaten Pekal Juga Kembali Mengemuka
“Meskipun Badan Bahasa berperan sebagai pemacu, tapi tanggung jawab utama dalam pelestariannya adalah masyarakat itu sendiri dan pemangku kepentingan lainnya,” kata Gubernur.
Sementara itu, kepala kantor Bahasa Provinsi Bengkulu Dwi Laily Sukmawati mengatakan, sebelumnya sudah dilakukan penyusunan modul pembelajaran dengan melibatkan 260 peserta dari sembilan kabupaten/kota.
“Mereka nantinya akan menjadi pioner yang mewakili di setiap kabupaten kotanya,” pungkasnya.
BACA JUGA:Jelang Rekrutmen PPPK, Dinas Satpol PP-Damkar Bengkulu Selatan Siapkan Skema Diklat Teknis
(cia)