radarselatan.bacakoran.co - Tanaman jagung merupakan salah satu komoditi yang banyak dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia.
Selain bisa panen dalam waktu 4 bulan, tanaman jagung tidak membutuhkan banyak air seperti menanam padi. Hasilnya juga tidak kalah.
Hanya saja para petani di Indonesia masih banyak yang kurang memahami cara dan teknik berkebun jagung yang baik dan benar.
Terutama cara pemupukan, masih banyak petani yang belum memahami sepenuhnya cara pemupukan tanaman jagung.
Berikut ini adalah 5 cara pemupukan tanaman jagung yang baik dan benar agar hasil maksimal.
BACA JUGA:Jagung Yang Cocok Untuk Kawasan Dataran Tingi, Produksi Stabil, Tahan Terhadap Serangan Hawar Daun dan Bulai
Cara yang pertama adalah tepat dosisi, petani harus mengetahui berapa banyak kebutuhan pupuk yang diperlukan oleh tanaman jagung agar bisa tumbuh subur dan hasilnya bisa maksimal.
Yang harus dicatat, setiap lahan kebutuhan pupuk tidak sama, hal ini disebabkan oleh tingkat kesuburan tanah. Semakin subur tanah maka kebutuhan pupuk semakin sedikit.
Mengetahui tingkat kesuburan tanah ini sangat penting, karena pemberian pupuk berlebih pada tanaman jagung bisa menyebabkan hasil tidak maksimal.
Jagung yang kelebihan pupuk biasanya batang dan daunnya akan tumbuh sangat subur, namun ukuran buahnya tidak maksimal, kemudian masa panen bisa terlambat karena masa pertumbuhan batang dan daun yang lebih lama.
Namun secara dosis pupuk jagung menggunakan NPK Phonska 400 kg/ha, Urea 270 kg/ha, dan SP-36 80 kg/ha.
BACA JUGA:Petani di Kaur Keluhkan Harga Jagung Murah, Pemerintah Diminta Bisa Berikan Solusi
Cara yang kedua adalah tepat jenis, petani harus pandai memilih jenis pupuk yang tepat untuk tanaman jagung.
Belakangan ini sudah beredar berbagai jenis pupuk untuk tanaman jagung. Namun petani tetap harus bisa memilih pupuk yang paling tepat dan disesuaikan dengan kondisi tanah tempat menanam jagung.
Pupuk yang tepat untuk tanaman jagung adalah pupuk yang mengandung unsur hara makro nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) seperti phonska dan pupuk mutiara.
BACA JUGA:Petani di Kaur Keluhkan Harga Jagung Murah, Pemerintah Diminta Bisa Berikan Solusi
Cara yang ketiga adalah tepat waktu, waktu pemupukan jagung sangat penting. Tanaman jagung memiliki umur yang relatif singkat, sehingga waktu pemupukan jagung harus benar benar tepat.
Untuk mendapatkan hasil maksimal, pemupukan jagung dilakukan sebanyak 3 kali dalam satu musim tanam. Pertama dilakukan adalah pemberian pupuk dasar, pupuk ini diberikan saat awal tanam.
Kemudian dilakukan pemupukan susulan pertama saat tanaman berusia 28 hingga 30 hari. Setelah itu dilakukan pupuk susulan ke dua setelah jagung berusia antara 45 - 50 hari.
BACA JUGA:Info Harga Pasar di Bengkulu Selatan, Harga Daging Ayam Potong Kembali Meroket
Yang Ke empat adalah tepat cara pemupukan, untuk mendapatkan jagung berbuah besar cara pemberian pupuk sangat berpengaruh.
Cara pemberian pupuk pada tanaman jagung yang tepat adalah membuat lubang di sekitar batang, kemudian memasukan pupuk sesuai dosis, dan setelah itu tutup lubang dengan tanah.
Jika pupuk ditempatkan jauh dari batang, kemungkinan tingkat penyerapan tidak maksimal, hal ini dikarenakan akar tanaman jagung tidak terlalu panjang, kemudian akar serabut pada jagung juga sedikit.
Penutupan lubang/menimbun pupuk sangatt penting dilakukan, tujuannya agar pupuk tidak memuai dan mengurangi unsur haranya.
BACA JUGA:Jangan Sampai Mogok, Ini 5 Tanda Kampas Kopling Mobil Sudah Tipis, Paling kentara Muncul Bau Hangus
Cara yang ke lima adalah tepat sasaran, tepat sasaran yang dimaksud adalah cara pemupukan agar pupuk yang diberikan kepada tanaman benar benar sesuai dengan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah.
Sehingga petani wajib mengetahui konndisi tanah sebelum melakukan pemupukan. Terutama kandungan unsur hara pada tanaman.
Semakin sedikit unsur hara yang terkandung pada tanah maka semakin besar dosisi yang dibutuhkan dan sebaliknya.
Unsur hara pada tanah berfungsi sebagai cadangan makanan bagi tanaman jagung agar bisa tumbuh subur. (**)