radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Tim Satuan Tugas Pemadam Kebakaran (Satgas Damkar) Dinas Satpol PP dan Damkar Bengkulu Selatan melakukan monitoring dan evaluasi (monev) seluruh anggota relawan pemadam kebakaran (Redkar), Selasa (7/5/2024) pagi.
Monev dengan cara mendatangi langsung anggota Redkar yang sebagian besar terdiri dari Kades dan Perangkat.
BACA JUGA:Kendaraan Anda Mati Pajak? Ini Informasi dari Samsat, Penting!
Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Bengkulu Selatan, Erwin Muchsin, S.Sos mengatakan tujuan utama monev Redkar untuk memaksimalkan penanggulangan bencana kebakaran. Sehingga nantinya lebih responsive dan tanggap sesuai waktu kejadian.
Melalui monev ini, kami harap peran masyarakat agak dapat lebih aktif apabila terjadi bencana kebakaran sehingga dapat bertindak cepat dan tepat. Terutama untuk para relawan, kami minta koordinasinya lebih diperkuat lagi, ujarnya.
BACA JUGA:Bupati Seluma Optimis Mampu Kembali Meraih Predikat WTP Dari BPK
Lanjut Erwin, dengan luas wilayah tugas yang tidak sedikit, anggota damkar BS tentu akan kesulitan jika bekerja sendiri.
Oleh karena ini, redkar dan masyarakat harus bersatu. Terlebih dalam proses pemadaman api, yang kadang kala banyak hambatan di lapangan.
BACA JUGA:Kehadiran TP PKK Dinilai Penting Dalam Perangi Kasus Stunting
Dari evaluasi kinerja yang dilakukan, kerja sama antar Redkar cukup baik. Bahkan saat ini forum redkar sudah terbentuk. Kedepan ini akan terus kami bisa termasuk pelatihan dan juga bimbingan tugas, jelas Erwin.
Selain itu, Erwin meminta agar Pemdes segera merealisasikan fasilitas pemadaman mini sebagaimana yang diinstruksikan Bupati Gusnan Mulyadi beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Datangi Bengkel Motor, Polisi Sampaikan Imbauan Tentang Berita Hoaks
Saat ada bencana kebakaran di desa, Redkar bisa lebih dulu bertindak dan meminimalisir angka kerusakan bangunan atau kerugian materil.
BACA JUGA:Sekda Bengkulu Selatan Berharap OPD Optimalkan Realisasi Capaian PAD
Kalau hanya mengandalkan tiga armada pemadam di pos kami, dirasa kurang pas untuk pelayanan yang sangat cepat. Misalnya saja ada kebakaran di wilayah Kecamatan Kedurang, sementara armada di pos Padang Panjang. Tentu butuh waktu hampir satu jam untuk sampai ke lokasi. Jika redkar sudah punya alat, tentu selama perjalanan armada, api sudah bisa dikendalikan, demikian Erwin. (rzn)