Bengkulu Selatan Optimis Jadi Daerah Lumbung Pangan

Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Sakimin-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan melalui Dinas Pertanian (Distan) optimis bahwa Bengkulu Selatan ini akan jadi lumbung pangan padi utama di Provinsi Bengkulu pada tahun 2026 mendatang.

Rasa optimisme tersebut muncul setelah melihat besarnya potensi lahan sawah produktif yang dimiliki serta hasil panen padi yang terus menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun.

BACA JUGA:Hasil Pantauan Langsung KKP, Kawasan Pasar Bawah Layak Diusulkan Jadi KNMP

Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Sakimin mengatakan, bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi untuk mewujudkan target swasembada pangan.

Menurutnya, potensi pertanian padi di wilayah ini sangat menjanjikan dan jika dikelola secara maksimal, Bengkulu Selatan bisa menjadi daerah penyangga pangan utama di Bengkulu.

"Kami dari Distan akan menargetkan peningkatan hasil produksi gabah pada tahun 2026 mendatang. Optimisme ini bukan tanpa dasar, karena kami melihat potensi lahan dan hasil panen yang cukup besar," ujar Sakimin.

Data terbaru mencatat bahwa Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki lebih dari 2.000 hektare lahan sawah produktif. Dari lahan tersebut, hasil panen padi saat ini mencapai rata-rata 6 hingga 7 ton per hektare dalam sekali panen. Dengan pola tanam dua kali dalam setahun, total produksi padi daerah ini sudah cukup signifikan.

Namun, Sakimin menegaskan bahwa angka tersebut masih belum optimal. Jika dikelola lebih baik, produksi padi Kabupaten Bengkulu Selata sebenarnya bisa mencapai 8 hingga 9 ton per hektare.

BACA JUGA:Nekat Gasak Mesin Air, 2 Pelajar Diringkus Anggota Polsek Manna

"Jadi penanaman kita setahun itu sebanyak dua kali, namun target tersebut sebenarnya belum maksimal. Karena seharusnya jika dikelola secara maksimal potensi produksi bisa meningkat hingga 8 sampai 9 ton per hektare,” jelas Sakimin.

Untuk mencapai target menjadi lumbung pangan tahun 2026, Dinas Pertanian Bengkulu Selatan telah menyiapkan sejumlah langkah strategis.

Salah satunya adalah dengan meningkatkan jumlah musim tanam dari dua kali menjadi tiga kali dalam setahun. Menurut Sakimin, program intensifikasi pertanian ini akan dilakukan dengan cara optimalisasi lahan, penyediaan sarana produksi yang memadai, dan pendampingan intensif kepada petani.

"Kami akan berusaha meningkatkan indeks pertanaman menjadi tiga kali setahun. Apabila ini berhasil, maka dipastikan Bengkulu Selatan akan menjadi salah satu sentra penghasil beras terbesar di Provinsi Bengkulu," tegasnya.

BACA JUGA:25 Tahun Jadi Honorer, Sukarman Jaya Diangkat PPPK Pada Usia 56 Tahun

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan