radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Kasus Gigitan hewan penular rabies (GHPR) di wilayah Bengkulu Selatan (BS) masih tergolong tinggi setiap tahunya.
Sebab, dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Selatan mencapai ratusan kasus gigitan hewan penular rabies kepada manusia setiap tahun.
BACA JUGA:Dishub Bengkulu Selatan Resmi Kembali Tarik Retribusi Parkir
BACA JUGA:Ini Prediksi Daftar Caleg Peraih Suara Terbanyak Sementara di Kaur
Kepala Dinkes Kabupaten Bengkulu Selatan, Didi Ruslan, MSi menyampaikan rata-rata di setiap bulannya ada belasan kasus gigitan HPR, kondisi ini harus berbanding sama dengan ketersediaan vaksin anti rabies (VAR).
“Untuk gigitan HPR kepada manusia memang masih tinggi di Bengkulu Selatan ini. Namun, meskipun begitu tidak ada satu pun yang dinyatakan positif rabies pada kasus gigitan HPR tersebut karena langsung ditangani oleh tim medis untuk diberikan vaksin anti rabies,” kata Didi.
BACA JUGA:Gerindra dan Golkar Raup Suara Tertinggi, PDIP dan PBB Membayangi
BACA JUGA:Waspada Bencana Akibat Hujan Lebat
Didi mengimbau masyarakat yang punya hewan peliharaan seperti kucing, anjing dan monyet supaya diberi vaksin dengan meminta bantuan Dinas Pertanian atau petugas peternakan.
Pemkab Bengkulu Selatan sangat serius dalam menangani kasus gigitan HPR kepada manusia. Sebab, Bengkulu Selatan telah menyiapkan ratusan VAR untuk penanganan GHPR.
BACA JUGA:Menunggu Penetapan, Nasdem Diprediksi Pimpin Raihan Suara Dapil II
Jika ada masyarakat di Bengkulu Selatan yang digigit HPR dapat ditangani cepat agar tidak menyebabkan kasus positif rabies. “Untuk penanganan medis saat ini ketersediaan VAR masih cukup," pungkasnya. (one)