Kasus GHPR di Kaur Terus Bertambah, Hewan Liar Masih Mengancam

Ilustrasi-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, BINTUHAN - Angka kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) di Kaur masih terus bertambah. Hewan liar yang begitu banyak juga masih mengancam penduduk.

Sejak awal Januari hingga akhir Juni 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaur mencatat sudah ada 40 kasus GHPR di Kaur.

BACA JUGA:Semester Pertama 2024, PAD Pajak Tembus Rp9,3 Miliar

"Data ini merupakan laporan dari seluruh Puskesmas se-Kabupaten Kaur. Ada penambahan beberapa kasus dalam sebulan terakhir," kata Sub Koordinator Pencegahan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Kaur Benni Siska Sari.

BACA JUGA:Bupati Berharap Optimalkan Delapan Fungsi Keluarga

Benni menyebut kasus GHPR paling tinggi terjadi pada bulan April dengan jumlah 12 kasus. Kemudian di bulan Mei 7 kasus dan di bulan Juni ada 10 kasus.

Sementara untuk laporan di bulan Juli sekarang masih dalam proses perekapan oleh pihak Dinkes Kaur.

BACA JUGA:Kejari Bengkulu Selatan Ingatkan Ancaman Penyalahgunaan Samcodin

"Sampai sekarang data yang telah masuk total ada 40 kasus dari awal tahun. Belum termasuk rekapan di bulan Juli," ungkap Benni.

Untuk semua orang yang terkena GHPR, sudah mendapatkan perawatan di Puskesmas. Tindakan pencegahan yang cepat membuat Kaur mencatatkan nol kasus kematian akibat GHPR.

BACA JUGA:Cacam! Harga TBS Tembus Rp2500 Per Kilogram

Hanya saja stok vaksin terus berkurang karena satu kali penyuntikan GHPR harus dilakukan secara 3 tahap.

"Untuk vaksin stok terus berkurang. Tapi kami akan ajukan lagi," ungkap Benni.

BACA JUGA:Bupati Gusnan Mulyadi Hadiri Adhyaksa Expo Sekaligus Peringatan HBA ke-64

Tag
Share