Kurun 3 Hari, 18 Ekor Sapi Dilaporkan Mati Mendadak, Hanya 3 Ekor Yang Sempat Dipotong

Selasa 06 May 2025 - 19:51 WIB
Reporter : Rezan Okto Wesa
Editor : Suswadi AK

radarselatan.bacakoran.co, PINO RAYA - Jumlah hewan ternak di kawasan Kecamatan Pino Raya yang terpapar penyakit ngorok terus bertambah.

Bahkan kurun waktu 3 hari terakhir, sebanyak 18 ekor sapi milik warga Desa Talang Padang dilaporkan mati mendadak. Hanya 3 ekor sapi yang sempat dipotong dan dapat dijual kepada penampung daging.

BACA JUGA:Pedagang di Dalam Taman Merdeka Manna Direlokasi, Yang di Luar Taman?

Atas kejadian tersebut, pemilik ternak panik dan frustasi. Sebab hewan peliharaan yang mereka sayangi mati mendadak.

Apalagi menjelang lebaran Idul Adha 1446 Hijriah, harga jual ternak dipastikan akan meningkat karena banyaknya permintaan.

BACA JUGA:Gaji Petugas Kebersihan Tersendat, Ini Penjelasan Manajemen RSHD Manna

“Untuk hari ini (Selasa, 5/5/2025) empat ekor sapi mati. Padahal sebelumnya sapi ini terpantau sehat, namun ketika terkena ngorok, langsung mati begitu saja,” ujar Kades Talang Padang Sumantri, A.Md.

BACA JUGA:BMKG Prediksi Musim Kemarau Di Bengkulu Mulai Akhir Mei

Sumantri mengaku sudah berkonsultasi dengan tim Dinas Pertanian Bengkulu Selatan untuk melakukan penanganan. Hanya saja, karena jumlah ternak sakit terus meningkat, maka petugaspun ikut kewalahan.

BACA JUGA:PH Murman dan Kejari Seluma Serahkan Kesimpulan Praperadilan Penetapan Tsk Dugaan Korupsi Pembebasan Lahan

“Alhamdulillah tim sudah turun tadi pagi (kemarin, red), total 36 ekor ternak sudah disuntik vitamin dan juga obat. Untuk ternak yang lain belum sempat karena pemiliknya sedang tidak berada di rumah,”  beber Sumantri.

Tak hanya di Talang Padang, jumlah ternak mati mendadak juga ditemukan di Desa Napal Melintang Kecamatan Pino Raya.

BACA JUGA:Bengkel di Seluma Terbakar, Belasan Unit Sepeda Motor Ludes

Bahkan hingga kemarin terpantau 13 ekor lebih kerbau mati mengenaskan di hamparan sawah. Kemudian di Desa Bandung Ayu juga ditemukan tujuh ekor kerbau mati.

“Untuk sementara ini, memang kawasan Pino Raya ini bisa dikatakan zona merah penyakit ngorok komplikasi jembrana. Karena memang Pino Raya ini bisa dikatakan sudah endemic jembrana,” ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Ikat Aliman, SE.

Kategori :