3. Budaya patriarki
Norma tradisional yang masih kuat membuat banyak perempuan enggan terikat dalam hubungan yang dianggap tidak setara.
Selain itu, rendahnya angka kelahiran saat ini juga dikaitkan dengan dampak jangka panjang kebijakan satu anak yang diberlakukan selama puluhan tahun.
Sementara angka pernikahan menurun, jumlah perceraian justru mengalami sedikit kenaikan. Pada 2024, hampir 2,6 juta pasangan bercerai, meningkat 28.000 dibanding tahun sebelumnya.
BACA JUGA:1.391 Pasang Pernikahan Terjadi di Seluma, 158 di Antaranya Pernikahan Dini
Sejak 2021, pemerintah China telah menerapkan kebijakan "masa tenang" selama 30 hari sebelum perceraian dapat disahkan.
Tujuannya adalah menekan angka perceraian, tetapi kebijakan ini dikritik karena dinilai dapat menyulitkan perempuan yang ingin keluar dari pernikahan bermasalah atau penuh kekerasan. (**)