radarselatan.bacakoran.co - Padi Inbrida C2 belakangan ini lagi viral di kalangan petani Indonesia.
Sebagian besar petani menanam padi ini karena memang padi ini memiliki produktivitas tinggi sehingga sangat menguntungkan petani.
Walaupun padi ini memiliki banyak kelebihan, namun tentu ada kelemahannya.
Kelemahan padi Inbrida C2 ini belum banyak diketahui oleh petani.
BACA JUGA:Benih Padi Unggul Terbaru Tahun 2025, Umur 85 Hari, Potensi hasil 12 Ton Per Hektar
Berikut kelemahan padi Inbrida C2:
1. Pencegahan Hama Wereng di Musim Penghujan
Saat menanam padi Inbrida C2 di musim hujan, kita perlu waspada terhadap serangan hama wereng. Jenis padi ini memiliki batang yang rapat, sehingga rumpunnya tidak terbuka lebar.
Hal ini bisa menyebabkan serangan hama wereng lebih parah. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membuka batang padi agar tidak terlalu rapat.
BACA JUGA:Rahasia Petani Sukses, 3 Kali Semprot Bulir Padi Langsung Bernas, Inilah 5 Nutrisinya
Biasanya menggunakan herbisida indamin pada usia padi sekitar 35 hari setelah tanam, dengan dosis sekitar satu hingga dua tutup botol. Dengan cara ini, rumpun padi akan terbuka dan mencegah hama wereng masuk.
2. Batang Terlalu Pendek pada Fase Vegetatif
Kekurangan kedua dari padi Inbrida C2 adalah pada fase vegetatif. Pada fase ini, batang padi cenderung lebih pendek dibandingkan dengan jenis padi lainnya.
BACA JUGA:Padi Umur Pendek 60 Hari Panen, Tahan Hama dan Penyakit, Cocok Semua Jenis Lahan, Ini Nama Varietasnya
Sehingga padi ini membutuhkan perhatian khusus agar tidak terserang virus kerdil.
Walaupun memiliki kelemahan, namun kelemahan ini tidak seberapa jika dibandingkan dengan kelebihan padi Inbrida C2. Sehingga wajar jika padi ini menjadi idaman para petani saat ini. (**)