radarselatan.bacakoran.co - Para petani milenial adalah petani yang sudah melek teknologi informasi, sehingga tak heran jika para petani milenial ini selalu update dalam pengaplikasian kemajuan teknologi di lapangan.
Biasanya para petani milenial ini lebih menguasai teknik dan cara bertani yang baik dan benar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
Sehingga tak heran jika rerata petani milenial bisa sukses. Termasuk dalam mengembangkan pertanian padi.
BACA JUGA:6 Varietas Padi Unggul Baru, Potensi Hasil Di Atas 10 Ton per Hektar, Ini Jenisnya
Para petani milenial lebih jeli dalam memilih benih padi yang cocok untuk dikembangkan di lahan yang mereka garap.
Para petani muda ini biasanya juga lebih pandai dalam menyesuaikan jenis tanaman dengan kondisi iklim.
Termasuk dalam pengendalian hama dan pemeliharaan tanaman.
Untuk memilih benih, belakangan ini ada 2 varietas padi unggul yang digemari oleh para petani milenial, benih yang dipilih itu memiliki malai super dan produksi tinggi.
BACA JUGA:2 Jenis Padi Unggul Bisa Panen 4 Kali Setahun, Hasil Melimpah, Biaya Perawatan Ringan
Berikut jenis benihnya:
1. Padi Hibrida Sterling BSHS 6H
Padi Sterling BSHS 6H adalah padi hibrida unggul dengan potensi produksi yang sangat tinggi.
Padi ini dapat dipanen setelah sekitar 100 hari pasca tanam. Tinggi tanaman padi ini berkisar antara 110 hingga 115 cm.
Untuk potensi bulir per malai, padi hibrida Sterling BSHS 6H dapat menghasilkan antara 450 hingga 550 bulir per malai, dengan kualitas bulir yang sangat baik dan pengisian bulir yang sempurna.
BACA JUGA:5 Jenis Padi Hibrida Umur Pendek, Hasil Melimpah, Selalu Digemari Petani Sejak tahun 2022
Padi ini menghasilkan beras yang bernas dari pangkal hingga ujung malai.
Rasa nasi yang dihasilkan enak, pulen, dan memiliki aroma wangi. Padi hibrida Sterling BSHS 6H tumbuh dengan baik di lahan yang asam maupun pasang surut.
Ketahanan terhadap hama dan penyakit cukup baik, terutama terhadap serangan wereng batang cokelat serta penyakit seperti hawar daun bakteri dan blas.
Dengan potensi produksi yang sangat tinggi, padi ini dapat menghasilkan antara 9 hingga 17 ton per hektar.
BACA JUGA:Kelebihan dan Kekurangan Padi Ngaos Mawar, Nasinya Pulen dan Aromanya Harum
2. Padi Hibrida Bridantara DEL
Padi Bridantara DEL dapat dipanen setelah 105 hari pasca tanam. Tinggi tanaman padi ini berkisar antara 90 hingga 100 cm dengan batang yang kokoh dan tahan terhadap rebah.
Padi ini memiliki potensi anakan produktif yang cukup banyak, yakni antara 25 hingga 40 batang per rumpun.
Untuk potensi bulir per malai, padi Bridantara DEL dapat menghasilkan antara 250 hingga 400 bulir per malai, dengan proses pengisian bulir yang baik, menghasilkan beras yang bernas dari pangkal hingga ujung malai.
BACA JUGA:Padi Unggul Cepat Panen, Tahan Terhadap Kekeringan dan Hasil Melimpah
Rasa dan tekstur nasi yang dihasilkan sangat enak dan pulen, cocok untuk selera masyarakat Indonesia yang menyukai nasi dengan tekstur seperti itu.
Padi Bridantara DEL juga cukup tahan terhadap penyakit seperti blas dan hawar daun bakteri, serta serangan wereng batang cokelat.
Selain itu, padi ini memiliki ketahanan terhadap kekeringan. Rata-rata hasil di lapangan berkisar antara 8 hingga 11 ton per hektar, dengan potensi hasil mencapai 13,2 ton per hektar. (**)