2 Jenis Padi Unggul Bisa Panen 4 Kali Setahun, Hasil Melimpah, Biaya Perawatan Ringan
jenis padi yang bisa panen 4 kali setahun -istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Kemajuan teknologi dibidang pertanian saat ini sangat menguntungkan petani. Bukan saja dibidang alat mesin pendukung sarana pertanian, tetapi teknologi meluncurkan benih padi baru juga sangat membantu petani.
Saat ini sudah ada beberapa jenis benih padi unggul yang memiliki umur pendek, yakni dua bulan pasca tanam sudah bisa dipanen.
Hal ini memungkinkan petani bisa panen 4 kali dalam setahun.
BACA JUGA:Padi Unggul Varietas Inpari 33, Diprediksi Akan Disukai Petani Milenial Tahun 2025, Ini Alasannya
Selain bisa meningkatkan kesejahteraan petani, menanam padi umur pendek ini juga mendukung program pemmerintah untuk menjaga ketahanan pangan dalam negeri.
Pemerintah sudah meluncurkan program IP 400 yakni metode tanam dan panen empat kali dalam setahun di lahan yang sama.
BACA JUGA:Kelebihan dan Kekurangan Padi Ngaos Mawar, Nasinya Pulen dan Aromanya Harum
Idealnya, IP 400 dikembangkan di sawah irigasi teknis dengan pasokan air sepanjang tahun, bukan di daerah endemis hama, dan pada sawah yang relatif seragam.
Kunci keberhasilan dalam metode ini adalah ketersediaan air, mekanisasi pertanian, dan penggunaan benih padi dengan umur genjah dan super genjah melalui persemaian yang tepat.
Berikut ini 2 jenis padi unggul yang bisa panen 4 kali dalam setahun:
BACA JUGA:Padi Unggul Cepat Panen, Tahan Terhadap Kekeringan dan Hasil Melimpah
1. Padi M70D
Padi ini dikembangkan oleh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) melalui penangkaran benih oleh MTAni Etas.
Padi M70D diuji coba di Jember pada tahun 2017, dan berhasil menghasilkan 9,6 ton per hektar dengan masa tanam hanya 63 hari setelah tanam!
Dengan masa tanam yang sangat singkat, padi M70D memungkinkan panen empat kali dalam setahun.
Namun, perlu diingat, pembukaan lahan untuk padi M70D harus selesai pada umur 25 hari.
BACA JUGA:Padi MRQ-76, Varietas Unggul Terbaru Dari Malaysia yang Memiliki Banyak Keunggulan
Jika terlambat, tanaman bisa roboh dan rentan terkena jamur. Kelebihan padi M70D adalah masa tanam yang cepat, hanya membutuhkan waktu kurang dari 80 hari setelah tanam.
Jika tidak terkena hama dan penyakit, masa panen hanya 63 hari saja. Selain itu, padi M70D memiliki bobot yang berat, dengan 1000 butir padi menghasilkan bobot sebesar 28 gram.
Meski begitu, padi M70D juga rentan terhadap penyakit potong leher yang disebabkan oleh jamur.
BACA JUGA:Luar Biasa, Tiga Padi Unggul Ini Memiliki Anakan Melimpah, Rumpun Besar, Buah Melimpah
2. padi M400
Padi M400 pertama kali dilepas pada tahun 2017 dan langsung mendapat perhatian para petani.
Padi M400 mampu menghasilkan 9,7 ton per hektar, dan dikembangkan oleh MTAni dari HKTI.
Padi M400 memiliki keunggulan pada jumlah bulir per malai yang bisa mencapai 400 bulir, serta batang yang kokoh sehingga tahan terhadap rebah.
BACA JUGA:Padi Unggul Cegeulis, Varietas Unggul Anti Serangan Hama Tikus, Potensi hasil Cukup Besar
Selain itu, padi M400 sangat tahan terhadap serangan wereng batang coklat dan penyakit blas.
Padi M400 juga tergolong genjah, hanya membutuhkan waktu 80 hari setelah tanam, dan bisa dipanen dalam waktu 70 hari jika kondisi tanaman sehat. (**)