radarselatan.bacakoran.co, BUNGA MAS - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Bengkulu Selatan pada Kamis (3/10/2024) sore hingga malam membuat puluhan unit rumah di Kecamatan Bunga Mas terendam banjir hingga ketinggian 1,4 meter.
Kepala Pelaksana BPBD Bengkulu Selatan, Hen Yepi SPi menginformasikan banjir mulai melanda Desa Tanjung Aur dan Padang Jawi sejak pukul 21.00 WIB. Namun banjir sudah surut pada pukul 23.00 WIB.
BACA JUGA:Jelang Putusan Gugatan Reskan-Faizal, Polisi Lakukan Pengamanan Ketat
"Penyebab banjir diduga tumpukan sampah yang menutupi gorong-gorong parit di sekitaran jalan lintas. Ada empat titik di dua desa yang terdampak banjir parah yang merendam kurang lebih 40 unit rumah warga," ujar Hen Yepi.
Lebih lanjut, Hen mengatakan genangan air tersebut sempat menganggu arus lalulintas yang ada di Kecamatan Bunga Mas.
Meskipun begitu akibat banjir tersebut tidak terdapat korban luka dan korban jiwa.
"Tetapi banyak dari perabotan tumah tangga yang terendam bajir dan diperkirakan mengalami kerusakan. Lahan persawahan dan pertanian lainnya juga teredampak kerusakan akibat banjir tersebut," katanya.
BACA JUGA:Bawaslu Minta Paslon Sampaikan Daftar Tim Kampanye
Hen juga menjelaskan saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terhadap keluarga terdampak banjir. Nantinya dari data tersebut BPBD bersama Dinas Sosial (Dinsos) dan Ketahanan Pangan (DKP) akan menyalurkan bantuan masa panik.
"Mungkin satu dua hari ini kami bersama PJS Bupati akan menyalurkan bantuan masa panik bagi keluarga terdampak bencana alam," pungkasnya.
Sementara itu, Benter (25) warga setempat mengatakan bahwa hujan deras disertai badai dan petir terjadi wilayah tersebut sekitar pukul 19.00 WIB yang menyebabkan air naik masuk kedalam rumah warga, diperkirakan karena luapan air dari selokan yang tidak lancar.
BACA JUGA:Harga TBS Periode Oktober Turun, Pembelian di Petani Naik
“Setiap hujan di rumah kami ini sering kebanjiran karena selokan air yang tidak lancar,” ujarnya.
Kata Benter, saat genangan air naik, di dalam rumahnya debet air mencapai pinggang orang dewasa, bahkan saat pukul 22.00 WIB, ketinggian air hampir setinggi dada.
“Kami sangat takut atas kejadian ini, ditambah lagi banyak perabotan kami yang rusak,” katanya. (rzn)