Perajin Batu Bata Tersenyum, Harga Bata Merah Kembali Melambung
BBATU BATA : Tempat usaha pembuatan batu bata di Desa Pagar Dewa Kecamatan Kota Manna-wawan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Pengrajin batu bata merah dari tanah liat di Kabupaten Bengkulu Selatan mulai tersenyum.
Setelah sebelumnya harga sempat anjlok dan penjualan sepi, belakangan ini permintaan kembali tinggi dan harga kembali melambung.
BACA JUGA:Pencuri Sawit Terus Beraksi, Polisi Ingatkan Pemilik RAM
BACA JUGA:Pelamar CPNS Seluma Membludak
Sopian (45) warga Desa Pagar Dewa Kecamatan Kota Manna Bengkulu Selatan menerangkan, sejak beberapa bulan lalu harga bata merah kembali naik, hal ini disebabkan banyaknya permintaan konsumen serta ketersediaan bata di pengerajin terus menipis.
"Dulunya harga bata merah per buah hanya Rp 250 rupiah dan kini per buah sudah berkisar Rp 550 rupiah per buah," kata Sopian.
BACA JUGA:Hindari BBM Oplosan, Pengelola SPBU Sarankan Hal Ini...
BACA JUGA:Gelar Arisan, Kader PKK Diminta Tak Berpolitik Praktis
Naiknya harga batu bata ini dipengaruhi tingginya permintaan dari petani kopi yang yang ingin membangun. Walaupun ada juga permintaan untuk pembangunan fasilitas pemerintah.
DIkatakan Sopian, saat permintaan tinggi, para perajin bisa menjaga stabilitas harga. Namun saat permintaan sepi, para perajin terpaksa menjual batu batanya walaupun harga murah.
BACA JUGA:1.530 Warga Bengkulu Bekerja di Luar Negeri
BACA JUGA:Gubernur Paparkan Penyebab Formasi Dokter Spesialis Sepi Pelamar
Karena kebutuhan sehari hari terus mendesak, ditambah para perajin harus membeli tanah liat bahan baku pembuatan batu bata.
Satu mobil dump truck tanah bahan baku untuk membuat batu bata dibeli Rp150.000. Ditambah lagi biaya pembelian kayu bakar untuk membakar batu bata.