Telat, Siswa Dihukum Hafalan Ayat Pendek
Kepala SMAN 1 Bengkulu Selatan Arlin Gustina-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - SMAN 1 Bengkulu Selatan (BS) mencoba menerapkan sistem reward dan punisment bagi siswa berprestasi dan malas datang ke sekolah.
Bentuk reward atau penghargaan bermacam-macam, mulai diberikan hadiah hingga sertifikat. Sementara untuk punishment atau hukuman bagi siswa malas atau terlambat datang sekolah juga terbilang unik dan mendidik.
BACA JUGA:Pengajian Bakda Ashar, MT Al-Inayah Fokus Bahas Salat
BACA JUGA:Hafidz Quran 30 Juzz, Gratis Kuliah Ke Luar Negeri
Para siswa yang terlambat diwajibkan setoran bacaan Al-Quran hingga tuntas. Namun punishment jenis ini hanya berlaku khusus siswa muslim dan muslimah.
“Program ini kami coba jalankan dalam semeter baru tahun ajaran ini. Kami ingin melihat perubahan tingkah anak yang sebelumnya malas menjadi tertib dan taat aturan sekolah,” ujar Kepala SMAN 1 BS, Arlin Gustina, M.Pd.
BACA JUGA:10 SMK Terbaik Di Indonesia Berdasarkan Data LTMPT, Rekomendasi Untuk Lulusan SMP
BACA JUGA:ODGJ Jangan Dipasung! Malah Perparah Tekanan Jiwa Penderita
Dirinya mengaku selama ini sudah banyak sekali jenis hukuman yang diberikan terhadap siswa malas dan terlambat datang ke sekolah.
Namun, hukuman jenis setoran ayat dinilai paling efektif dan mendidik. Jika hanya mengandalkan hukuman dengan kekerasan atau dibebankan dengan membawa barang tertentu, dikhawatirkan bakal menambah rasa jengkel dan cuek dari siswa.
BACA JUGA:Kumpulkan Kepala OPD, Pemkab Bengkulu Selatan Susun Standar Pelayanan Publik
BACA JUGA:10 SMA Terbaik Di Indonesia, Rekomendasi Bagi Lulusan SMP Tahun 2024 Untuk Melanjutkan Pendidikan
“Jadi yang sering terlambat itu kami panggil dulu. Kami tanya alasannya dan apa keluhan. Baru mereka kami minta setoran ayat dengan surat yang disesuaikan,” beber Arlin.
Dengan setoran ayat Al-Quran sambung Arlin, setidaknya juga akan menambah pemahaman siswa terhadap nilai agama. Dengan demikian, moralnya bertambah bagus dan akhlaknya juga membaik.
BACA JUGA:Bantuan Parpol Pemilik Kursi DPRD Provinsi Bengkulu Disalurkan, Total Rp2 Miliar
“Kadang setiap siswa itu berbeda pola dan tingkah laku. Untuk itu, guru harus hadir secara berimbang dan dapat memahami karakter siswa. Jangan biasakan terlebih dulu menghakimi orang ketika kita belum tahu duduk masalahnya,” pungkas Arlin. (rzn)