Penyakit Ngorok Kembali Berjangkit, Belasan Sapi Warga Mati Mendadak

Sapi bali milik masyarakat mati diduga akibat terserang virus SE-Rezan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Penyakit ngorok atau Septicaemia Epzootica (SE) kembali berjangkit menyerang sapi dan kerbau milik warga di Bengkulu Selatan.
Bahkan, serangan penyakit mematikan tersebut sudah menyebar di beberapa wilayah. Salah satunya di Kecamatan Pino Raya. Dalam sepekan terakhir sudah belasan ekor sapi warga ditemukan mati. Untuk mencegah penyebaran para peternak diminta waspada dan langsung mengisolasi hewan ternak yang sakit.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Siapkan Lahan Untuk Program Dana Inpres
"Memang sebaran virus SE ini tak bisa ditebak, langkah awal peternak adalah waspada. Kami tetap memantau di lapangan, dan akan langsung melakukan penanganan secara cepat," kata Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Sakimin, S.Pt.
Lanjutnya, para peternak tidak boleh terlalu panik jika ada hewan ternak yang terserang SE. Sebab, jika diatasi dengan baik, ternak sakit bisa saja disembuhkan.
BACA JUGA:Cegah Konflik, Pemkab Kaur Evaluasi Pembangunan Perkebunan
"Untuk vaksin dan obat kami selalu sedia, dan hubungi langsung petugas kami jika membutuhkan penanganan," imbuh Sakimin.
Sementara itu, pengakuan salah seorang peternak di Desa Talang Padang Kecamatan Pino Raya, Sukiman (50) ciri utama ternak yang sakit yaitu suhu tubuh meningkat drastis. Selain itu, ada penurunan nafsu makan dan mulut mengeluarkan liur berlebihan.
BACA JUGA:20 Kasus Pencabulan Anak di Kaur, Tersangkanya Orang Terdekat
"Beberapa waktu lalu SE memang sudah merebak, tapi sempat mereda. Kini merebak lagi. Kami sangat khawatir sebetulnya, karena serangan virus ini sangat cepat," ujarnya.
Lanjut Sukiman, hewan ternak yang terserang SE juga kebanyakan akan mati jika kekurangan cairan. Oleh karenanya, pada kasus ternak yang terkena virus tersebut, akan banyak diberikan minum dan suplemen alami.
BACA JUGA:37 Desa di Seluma Belum Ajukan Siltap
"Harapan kami tentu petugas peternakan kembali turun melakukan survei jumlah ternak yang terjangkit, sehingga kami peternak juga mendapatkan gambaran jumlah sebaran virusnya saat ini," demikian Sukiman. (rzn)