Sekdishub Bengkulu Selatan Minta Ortu Lapor Jika Ada Sekolah Perintahkan Siswa Beli Buku

Sekretaris Disdikbud Bengkulu Selatan Dr Ramadhan Syakirin, M.Pd-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co

KOTA MANNA - Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bengkulu Selatan Dr. Ramadhan MPd kembali menegaskan seluruh Kepala Satuan Pendidikan (KSP) agar tidak memerintahkan siswanya membeli buku pelajaran.
Ini karena anggaran pembelian buku pelajaran tahun 2025  ini sudah ditambah hingga mencapai Rp4  miliar lebih.
Apabila masih ada KSP yang nekat memaksa siswa membeli buku dengan dalih apapun, maka ia memastikan yang bersangkutan bakal disanksi.
“Sudah beberapa kali kami sampaikan bahwa siswa tak boleh disuruh beli buku. Buku itu sudah banyak, mau buku bagaimana lagi dibeli. Lapor ke kami jika ada sekolah yang masih perintahkan siswa beli buku,” ujarnya. 

BACA JUGA:Apa Kabar Wacana Pemutihan Pajak Kendaraan?

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Terima Hibah Ambulance dari PT Impian Bengkulu Indah

Lanjut Ramadhan, sekolah juga jangan sesekali memaksa siswa untuk memfotocopy buku pelajaran dengan dalih banyak buku pelajaran kurang. 
Apalagi sampai menyuruh siswa membeli buku LKS. Hal itu sangat bertentangan dengan kaidah pendidikan sekaligus memberatkan para orang tua.

BACA JUGA:Polres Kaur Jual 91 Ton Beras SPHP, Harga Terjangkau untuk Masyarakat

BACA JUGA:Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Melalui BUMDes

“Jangan ragu laporkan ke kami kalau masih ada guru yang memerintahkan beli buku. Siswa itu fokuslah belajar. Banyak buku pelajaran yang tersedia. Di Perpustakaan sekolah juga banyak, silahkan pinjam yang mana dibutuhkan daripada disimpan lama dalam lemari sekolah,” imbuhnya.
Agar instruksi ini betul-betul diterima dan diterapkan para guru, dia mengatakan bahwa dirinya akan langsung turun ke lapangan mengecek kondisi. 

BACA JUGA:UPTD BLK Bengkulu Selatan Buka Pelatihan Kerja, Ini Jadwal Pendaftarannya

BACA JUGA:UPTD BLK Bengkulu Selatan Buka Pelatihan Kerja, Ini Jadwal Pendaftarannya

Ramadhan sangat senang bercengkrama dengan para siswa, sebab hal itu akan memberikan informasi lebih maksimal sekaligus bisa mengetahui secara dalam kendala dalam proses pembelajaran.
“Yang namanya siswa SD sampai SMP itu masuk program wajib belajar Sembilan tahun. Jangankan mau disuruh beli buku, penarikan SPP saja mereka tidak dibolehkan pemerintah alias gratis. Makanya KSP pahami aturan, jangan asal buat kebijakan,” pungkasnya.

(rzn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan