Hanya Dengan Biaya Rp 5 Ribu Persoalan Padi Kerdil Tuntas

Mengobati padi kerdil-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co - Persoalan tanaman kerdil sering dialami para petani di Indonesia. Pertumbuhan stagnan, bahkan terkena berbagai penyakit.

Penyebab dari penyakit kerdil ini bermacam-macam, di antaranya pH tanah yang terlalu asam akibat perendaman air yang berlebihan, serangan virus seperti tungro atau hama penggerek batang.

Untuk mengatasi padi kerdil ini sudah banyak pupuk yang dijual di pasaran, hanya saja harganya mahal sehingga sering kali memberatkan petani.

BACA JUGA:Keunggulan dan Cara Merawat Padi Sedayu, Padi Unggul yang Banyak Ditanam Petani

Sebagai solusi, petani tidak perlu membeli pupuk mahal untuk mengatasi persoalan padi kerdil ini. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dengan biaya murah dan pengaplikasiannya gampang.

1. Menggunakan Garam Laut/Kerosok

Solusi pertama menggunakan garam krosok namun jika tidak ada bisa menggunakan garam dapur. Harga garam di pasaran hanya sekitar Rp5.000–Rp8.000 per kilogram.

Caranya hamburkan garam ke lahan pertanian di lokasi padinya terserang penyakit kerdil.

BACA JUGA:Rahasia Agar Hasil Panen Padi Naik 3 Kali Lipat, Ini Caranya

Garam ini berfungsi memperbaiki keasaman tanah (menstabilkan pH), menghambat penyebaran virus seperti tungro, membantu mengikat residu kimia yang menumpuk di tanah akibat penggunaan pupuk kimia terus-menerus.

Garam ini berfungsi memperbaiki struktur tanah, terutama di lahan sawah yang sering terendam.

Jika pH tanah sekitar 4–4,5 gunakan minimal 100 kg garam per hektar, namun jika padi sudah terlanjur ditanam bisa dilakukan penyemprotan dengan cara melarutkan garam ke air sebelum disemprotkan.

Dosis yang digunakan 15–25 sendok makan per tangki air. Kalau kondisi tanaman normal, cukup 15 sendok makan.

Garam ini sangat efektif karena jamur patogen, bakteri patogen, atau virus tidak bisa hidup di lingkungan dengan kadar garam yang cukup.

BACA JUGA:Banyak Kupu Kupu Putih Pada Tanaman Padi? Waspada Bisa Bahaya, Ini Penjelasannya

2. Menggunakan Zeolit

Zeolit mengandung sekitar 50 jenis mineral penting. Zeolit juga dikenal tahan terhadap jamur dan bakteri patogen, sehingga cocok untuk memperbaiki kualitas tanah.

Gabungan garam kerosok dan zeolit akan mempercepat pemulihan tanaman dari kerdil, penyakit, atau stagnasi pertumbuhan.

Pemupukan baru dilakukan setelah tanaman pulih dari penyakit dan serangan hama.

BACA JUGA:Cara Ampuh Mencegah Hama dan Penyakit Saat Padi Memasuk Fase Bunting Besar

Kalau tanaman masih dalam kondisi sakit, jangan dulu diberikan pupuk kimia seperti urea, karena akan memperparah kondisi tanaman.

Ingat, satu butir beras membutuhkan 73 jenis unsur hara. Sementara pupuk biasa seperti NPK hanya menyediakan sebagian kecil saja.

Jika tanah kita miskin unsur hara, padi akan tumbuh buruk, stagnan, bahkan rawan terkena penyakit. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan