Lahan Sawah Terus Berkurang, Pemda Bengkulu Selatan Diminta Lakukan Ini

Mengkhawatirkan Banyak Areal Persawahan Berubah Menjadi Kebun Kelapa Sawit-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Luas lahan sawah di Bengkulu Selatan terus berkurang. Salah satu penyebabnya karena alih fungsi lahan sawah menjadi perkebunan kelapa sawit dan menjadi lokasi pemukiman penduduk.
Agar hal itu tidak terus terjadi Pemda Bengkulu Selatan disarankan memperbanyak pembangunan irigasi. Sebab kekeringan menjadi faktor utama yang menyebabkan lahan sawah beralih fungsi.

BACA JUGA:Pemdes di Bengkulu Selatan Diingatkan Jangan Asal Tentukan Penerima Bantuan Kemensos

BACA JUGA:Masih Blank Spot, Sektor Pariwisata di Bengkulu Selatan Sulit Berkembang

“Saluran irigasi di daerah kita masih sangat kurang. Akibatnya banyak sawah yang tidak maksimal digarap petani karena suplai air kurang. Akibatnya petani atau pemilik lahan sawah memilih mengalih fungsikan lahan menjadi kebun ataupun lokasi perumahan,” kata Ketua Komisi II DPRD Bengkulu Selatan, Nissan Deni Purnama, SIP.

BACA JUGA:Tanda Fungsi Ginjal Menurun Tanpa Anda Disadari, Kenali Tanda-tandanya

BACA JUGA:Mulai Mei 2025, Penerima Bansos Akan Dievaluasi Setiap 5 Tahun, Gunakan Data DTSEN Terbaru

Dikatakan Deni, saluran irigasi merupakan infrastruktur penting untuk sektor pertanian. Semakin luas jangkauan irigasi, makan suplai air ke sawah lebih maksimal. Petani bisa dapat menggarap sawah dengan maksimal karena kebutuhan air terpenuhi.
“Air sangat penting untuk memajukan sektor pertanian dan mensejahterakan petani. Makanya pemerintah harus hadir mendukung itu dengan menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan petani,” saran politisi Golkar ini.

BACA JUGA:Mulai 2025, Siswa SMA Kembali Dibagi ke Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa

BACA JUGA:Pendaftaran CPNS 2025 Segera Dibuka! Ini Alur dan Formasi yang Harus Kamu Ketahui

Ditambahkannya, jika Pemda tidak serius memandang persoalan tersebut. Maka lahan sawah di wilayah Bengkulu Selatan akan semakin menyempit.
Hal itu jelas akan berdampak panjang terhadap ketersediaan pangan. Produksi gabah akan menurun, sehingga harga beras akan mahal dan langka.

(yoh)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan