Bagaimana Stres Mempengaruhi Nafsu Makan? Ini Penjelasannya

Bagaimana Stres Mempengaruhi Nafsu Makan? Ini Penjelasannya-istimewa-freepik.com

Radarselatan.bacakoran.co - Stres merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan, dan salah satu dampaknya adalah perubahan nafsu makan.

Sebagian orang kehilangan selera makan, sementara yang lain justru mengalami peningkatan nafsu makan, terutama terhadap makanan manis, asin, atau berlemak.

Fenomena ini dikenal sebagai stress eating atau makan berlebih akibat stres.

BACA JUGA:Kelompok yang Sebaiknya Tidak Makan Buah Pepaya! Ini Dia Daftarnya

Ketika mengalami stres, tubuh melepaskan hormon kortisol yang berperan dalam meningkatkan nafsu makan, terutama terhadap makanan tinggi kalori.

Respons ini awalnya bertujuan untuk membantu tubuh menghadapi ancaman fisik. Namun, di era modern, stres lebih sering disebabkan oleh tekanan pekerjaan atau permasalahan sehari-hari.

BACA JUGA:BPOM Bengkulu Ingatkan Tuk Waspadai Makanan Mengandung Zat Berbahaya

Selain kortisol, hormon ghrelin, yang berfungsi memicu rasa lapar, juga meningkat saat stres, memperkuat keinginan untuk makan lebih banyak.

Faktor lain seperti kurang tidur, berkurangnya aktivitas fisik, dan gaya hidup yang tidak sehat juga dapat memperparah kondisi ini.

BACA JUGA:Mengapa Orang Indonesia Menyukai Makanan Pedas? Ini Alasannya!

Di sisi lain, pada fase awal stres, tubuh melepaskan adrenalin yang justru dapat menekan nafsu makan untuk sementara waktu.

Namun, jika stres berlangsung dalam jangka panjang, tingginya kadar kortisol dapat menyebabkan kebiasaan makan berlebih, terutama pada makanan yang memberikan efek menenangkan atau comfort food. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan