Awal 2025, Jumlah ODGJ di Bengkulu Selatan Bertambah

Kepala Dinas Sosial Bengkulu Selatan, Efredy Gunawan, S.STP, M.Si-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Di awal tahun 2025 ini jumlah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Bengkulu Selatan bertambah. Data tersebut sesuai dengan laporan dan temuan Dinas Sosial Kabupaten Bengkulu Selatan.
“Di awal tahun 2025 ini, jumlah ODGJ bertambah. Hingga bulan Februari 2025 ini, sudah ada sekitar lima laporan masyarakat yang meminta evakuasi ODGJ ke rumah sakit jiwa,” kata Kepala Dinas Sosial Bengkulu Selatan, Efredy Gunawan.

BACA JUGA:Pembukaan Badan Jalan Rp3,5 Miliar di Bengkulu Selatan Terancam Batal

BACA JUGA:Jelang Ramadhan, Satpol PP Bengkulu Selatan Bakal Tangkap Ternak Liar

Dikatakan Efredy, ada beberapa faktor yang menyebabkan jumlah ODGJ bertambah. Yang pertama adalah ODGJ kiriman dari daerah luar.
Cukup banyak di Bengkulu Selatan ODGJ terlantar atau yang tidak diketahui identitas keluarganya.
“Di daerah kita ini sering ditemukan ODGJ kiriman atau yang datang dari luar daerah. Yang seperti itulah kami tangani dengan cara dievakuasi ke rumah sakit jiwa atau ditelusuri asal usul keluarganya,” jelas Efredy.

BACA JUGA:Tujuh Desa di Kedurang Didorong Jadi Pilot Project Pengembangan Kawasan Prioritas Pedesaan

BACA JUGA:7 Hewan Liar Di Indonesia Terancam Punah, Dua Diantaranya Ada Di Bengkulu, Ini Daftarnya

Yang kedua, lanjut Efredy, penyebab ODGJ bertambah adalah ODGJ kambuhan. Kasus ini cukup banyak terjadi di Bengkulu Selatan.
ODGJ yang sebelumnya telah mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa dan kondisinya sudah membaik, kemudian kembali kambuh lagi.
“ODGJ kambuhan ini biasanya disebabkan karena obat yang mestinya rutin dikonsumsi tidak dikonsumsi lagi. Akibatnya ODGJ kembali kambuh,” beber Efredy.

BACA JUGA:Ada 7 Tanggal Merah di Maret 2025! Anda Mau Kemana? Nih Rekomendasi Tempat Wisata Favorit

BACA JUGA:Saatnya Mandiri! Ini Peluang Bisnis Industri Kreatif untuk Anak Muda

Faktor yang ketiga adalah yang perlu ditekankan bagi seluruh masyarakat. ODGJ bertambah karena maraknya konsumsi penyalahgunaan obat batuk jenis pil samcodin, komix dan jenis lainnya. Sebab mengkonsumsi obat tersebut secara berlebihan merusak sistem saraf.
“Tingginya penyalahgunaan obat batuk pil samcodin atau komix dan sejenisnya menyebabkan orang gangguan jiwa. Soalnya efek dari obat itu menyerang sistem saraf yang menyebabkan seseorang menjadi stres atau gila,” tukas Efredy.

(yoh)

Tag
Share