Tujuh Desa di Kedurang Didorong Jadi Pilot Project Pengembangan Kawasan Prioritas Pedesaan

Kabid PSI Bappeda-Litbang Bengkulu Selatan, Dwi Prian Dona, ME.-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bapeda-Litbang) Kabupaten Bengkulu Selatan terlibat secara langsung untuk proyek pengembangan pembangunan kawasan pedesaan.
Proyek pengembangan kawasan yang diprioritaskan pada pengembangan potensi desa dalam meningkatkan kualitas pembangunan ekonomi serta pemberdayaan masyarakat desa melalui pendekatan partisipatif dengan mengintegrasikan berbagai kebijakan, rencana, program dan kegiatan pada kawasan yang ditetapkan.

BACA JUGA:7 Hewan Liar Di Indonesia Terancam Punah, Dua Diantaranya Ada Di Bengkulu, Ini Daftarnya

BACA JUGA:Ada 7 Tanggal Merah di Maret 2025! Anda Mau Kemana? Nih Rekomendasi Tempat Wisata Favorit

Proyek strategis nasional ini dari 514 kabupaten dan kota se-Indonesia hanya 30 daerah yang akan ditetapkan sebagai pilot project, salah satunya Kabupaten Bengkulu Selatan.
Untuk itu, Pemkab Bengkulu Selatan diminta menyiapkan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), mengingat pembangunan ini dilakukan dengan melibatkan semua stakeholder mulai dari pihak Kementerian pariwisata, Kementerian PUPR, Kemendes PDT dan stekholder terkait lainnya.

BACA JUGA:Saatnya Mandiri! Ini Peluang Bisnis Industri Kreatif untuk Anak Muda

BACA JUGA:Jewawut Tanaman Pangan Yang Terlupakan, Pernah Menjadi Makanan Pokok, Kini Sudah Jarang Ditemui


“Untuk saat ini masih dalam penyusunan dokumen, ditargetkan bulan Mei nanti sudah masuk Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan akan di intervensi tahun 2026 mendatang,” kata Kabid Pengembangan Sumber Daya Infrastuktur (PSI) Bappeda-Litbang BS, Dwi Prian Dona, ME.
Dikatakan Dwi, potensi yang ada di desa masing-masing dapat menjadi produk unggulan dari desa yang dapat dikenal oleh masyarakat luas. Seperti kehadiran UMKM, objek wisata dan potensi lokal yang ada di desa.
“Untuk mencapai tujuan pembangunan kawasan perdesaan diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, dan terutama yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan kerjasama antar desa,” tegas Dwi.

BACA JUGA:Jadwal dan Keutamaan Puasa Sunnah di Bulan Syaban

BACA JUGA:5 Hal Penting Saat Memulai Usaha Bengkel Motor dan Sparepart, Pemula Harus Tahu

Ia menambahkan terbentuknya suatu kawasan pedesaan merupakan hasil  kerjasama yang dilakukan oleh beberapa desa dalam mendukung kebijakan yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, daerah demi terwujudnya sinergitas pembangunan yang berkelanjutan.
“Kawasan prioritas yang nantinya menjadi pilot project pembangunan nasional pedesaan di Bengkulu Selatan sudah dirancang, yakni wilayah Kecamatan Kedurang meliputi tujuh desa yakni Desa Palak Siring, Nanti Agung, Karang Agung, Bumi Agung, Rantau Sialang, Lubuk Resam dan Batu Ampar,” tutur Dwi.

BACA JUGA:Tiga Daerah Di Bengkulu Ini Disebut Memiliki Cadangan Emas Melimpah, Ini Daftarnya

BACA JUGA:Suzuki Beri Promo di IIMS 2025, Ada Insentif Jdan Voucer Belanja Jutaan Setiap Pembelian

Ditambahkan Dwi, untuk beberapa tahun kedepan sasaran pembangunan kawasan pedesaan ada dua diantaranya bagaimana kemiskinan di pedesaan berkurang dan bagaimana mengurangi pengangguran di pedesaan.
“Pembangunan kawasan perdesaan sudah menjadi keharusan memiliki konsep, sehingga menghasilkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas suatu produk. Maka untuk mewujudkan semua itu, kami Bappeda-Litbang terlibat langsung dalam pendampingan penyusunan rencana terwujudnya kawasan pedesaan peningkatkan pengembangan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.

(one)

Tag
Share