Pembukaan Badan Jalan Rp3,5 Miliar di Bengkulu Selatan Terancam Batal

Sekda Bengkulu Selatan Sukarni M.Si -Ist-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkulu Selatan Sukarni SP, M.Si mengatakan rencana proyek strategis daerah tahun 2025 melalui pembukaan badan jalan di Desa Kembang Seri Kecamatan Pino Raya dengan nominal anggaran mencapai Rp3,5 miliar terancan batal.
Ini karena plot anggaran senilai Rp5 miliar yang diperuntukkan untuk membangun infrastruktur di Kecamatan Pino Raya terkena refocusing.
Dengan kondisi demikian, Sukarni berharap masyarakat tidak terlalu berharap lebih. Iapun mengajak masyarakat agar sama-sama dapat menyikapi situasi keuangan daerah yang tengah kritis.
BACA JUGA:Jelang Ramadhan, Satpol PP Bengkulu Selatan Bakal Tangkap Ternak Liar
BACA JUGA:Tujuh Desa di Kedurang Didorong Jadi Pilot Project Pengembangan Kawasan Prioritas Pedesaan
“Tahun 2024, ada total anggaran Rp16 miliar lebih dari APBD dikucurkan untuk pembangunan infrastruktur di Pino Raya. Namun, tahun ini anggarannya turun menjadi Rp5 miliar. Tapi, belakangan ini, kami dapat informasi lagi bahwa anggaran ini menjadi nol, sehingga banyak proyek strategis terancam. Salah satunya pembukaan badan jalan di Kembang Seri,” ujarnya.
Lanjut Sukarni, TAPD Bengkulu Selatan bukan tidak bekerja ekstra mempertahankan anggaran. Baik itu DAU maupun DAK yang dikucurkan pemerintah pusat.
BACA JUGA:7 Hewan Liar Di Indonesia Terancam Punah, Dua Diantaranya Ada Di Bengkulu, Ini Daftarnya
BACA JUGA:Ada 7 Tanggal Merah di Maret 2025! Anda Mau Kemana? Nih Rekomendasi Tempat Wisata Favorit
Hanya saja, karena adanya kebijakan pemerintah pusat dalam mendukung penuh program makan bergizi gratis (MGB), sehingga semua anggaran di daerah ditarik kembali.
“Jadi terancam batalnya program ini bukan maunya kami (Pemerintah Daerah, red). Kalau kami mau saja menambah jumlah pengerjaan proyek, tapi lagi-lagi itu tergantung anggaran. Kalau dananya kosong, bagaimana tim mau mengerjakan,” imbuh Sukarni.
BACA JUGA:Saatnya Mandiri! Ini Peluang Bisnis Industri Kreatif untuk Anak Muda
BACA JUGA:Jewawut Tanaman Pangan Yang Terlupakan, Pernah Menjadi Makanan Pokok, Kini Sudah Jarang Ditemui
Sebagai gantinya agar pembangunan infrastruktur tetap berjalan, Sukarni memerintahkan para Kepala Desa (Kades) untuk merancang pembangunan melalui Dana Desa (DD).
Sukarni menyebut bahwa DD sifatnya fleksibel dalam meningkatkan serta mendorong pemerataan pembangunan.
“Tinggal lagi kaji dan manajemen dana desa, itu bisa untuk fisik, pangan hingga pemberdayaan. Namun, dalam realisasinya, para Kades tetap harus berpegang teguh terhadap peraturan. Jangan sampai salah jalan, apalagi melawan hukum,” pungkasnya.
(rzn)