Personel Tersisa 7 Orang, Target PAD Rp 31 Miliar
Kepala Bapenda Bengkulu Selatan, Didi Krestiawan SE-Ist-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA – Penataan tenaga honorer di lingkungan Pemda Bengkulu Selatan sepertinya akan berdampak terhadap kinerja Organisasi perangkat Daerah (OPD).
Terutama OPD yang selama ini jumlah pegawai berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) sedikit.
BACA JUGA:Sekolah Wajib Tahu, Berikut Cara Mencairkan Dana Bantuan Operasional Pendidikan
Salah satunya Badan Pendapatan Daerah (Bapenda, hanya ada 7 orang pegawai berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di OPD tersebut.
Sementara beban kerja yang harus dilaksanakan tahun 2025 ini cukup berat. Salah satunya adalah mencapai target PAD sebesar Rp 31 miliar.
Kepala Bapenda Bengkulu Selatan, Didi Krestiawan SE mengaku, optimis capaian pendapatan asli daerah bisa terealisasi sesuai terget. Namun dengan pegawai hanya 7 orang tentu harus bekerja ekstra.
BACA JUGA:Tak Hanya Akademik, Siswa Juga Dituntut Perkuat Wawasan Keterampilan
“Selama ini kami sangat terbantu dengan adanya tenaga honorer, sehingga target PAD yang ditetapkan bisa kami capai. Saat ini jumlah tenaga berkurang, tentu kami harus memaksimalkan SDM yang ada,” kata Didi Krestiawan.
Didi Krestiawan menambahkan, pihaknya saat ini masih menunggu petunjuk menyikapi jumlah tenaga kerja yang sangat minim. Dia khawatir tenaga kerja yang jumlahnya sangat terbatas ini akan menyulitkan dalam menagih pajak dan retribusi.
"Ya, belum tahu kita bagaiamana solusinya, namun kami tetap upayakan kinerja optimal," kata Didi Krestiawan.
BACA JUGA:Objek Wisata Pasar Bawah Masih Saja Dikeluhkan Pengunjung
Sebelumnya, Pemerintah Pusat melalui KemenPAN-RB telah melayangkan surat edaran terkait pemberhentian tenaga honorer di seluruh Indonesia, khususnya honorer yang belum terdata di data base BKN. (one)