Irpom Dinilai Jadi Alternatif Kedua Pengairan Lahan Sawah

MANFAATKAN: Masyarakat mulai memanfaatkan mesin pompa untuk menyedot air untuk lahan pertanian maupun kebutuhan lainnya-Rezan Okto W-RadarSelatan.bacakoran.Co

RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Irigasi perpompaan (Irpom) dinilai menjadi alternatif kedua pengairan lahan sawah yang telah lama kering lantaran irigasi rusak.
Hal ini disampaikan langsung Kepala Dinas Pertanian (Distan) Bengkulu Selatan Sakimin S.Pt.
Menurut Sakimin, jika hanya terfokus dengan irigasi, maka semua lahan yang sudah tak tergarap akan sulit dikelola.
Maka itu, pihaknya saat ini tengah memetakan kembali hamparan sawah yang kering, hingga nanti dibantu dengan irpom.

BACA JUGA:Oktober 2024, Nilai Ekspor Bengkulu Alami Penurunan

BACA JUGA:BKPSDM Kaur Minta Pelamar PPPK Tahap 2 Cek Data Kembali Sebelum Diunggah

“Jadi kalau dilihat sekarang, memang semua lahan sawah tadah hujan sudah krisis air. Ini memang bukan hanya terjadi di Bengkulu Selatan. Melainkan wilayah lain yang sawah tadah hujan juga sama. Makanya, kami sekarang mengkaji bagaimana kalau dilakukan irpom sepenuhnya,” ujar Sakimin.

BACA JUGA:Evaluasi Kemendagri Mandek, Penganggaran Tetap Berjalan

BACA JUGA:Kok Bisa? Total Rp 21 Miliar Proyek Pekerjaan Fisik Dinas PUPR Seluma Belum Terbayarkan, Ini Penyebabnya

Lanjutnya, secara khusus pemanfaatan irpom sangat efesien dan mudah. Hanya saja, hamparan sawah harus dekat dengan sumber mata air yang menjanjikan. Entah itu aliran sungai, anak sungai ataupun melalui sumur air tanah.
“Sudah banyak di daerah luar yang memanfaatkan irpom. Hasilnya bagus dan optimal. Memang secara pengeluaran, petani butuh mengeluarkan biaya pembelian BBM. Selain itu, biaya perawatan mesin juga harus ada,” jelasnya.

BACA JUGA:Pendaki Gunung Dempo Asal Seluma Meninggal Dunia

BACA JUGA:Kebijakan Pembangunan, Rangkul dan Tampung Semua Aspirasi Masyarakat

Ditanya mengenai jumlah ketersediaan air yang mampu disuplai oleh irpom. Sakimin menyebut bahwa secara khusus jumlah air yang dikeluarkan sangat banyak, tergantung dengan ukuran pipa yang digunakan.
Jika pipa standar 4 inchi digunakan untuk mengairi lahan sawah seluas 4 hektar. Maka kurun waktu 12 jam non stop, lahan tersebut sudah tergenangi air.

BACA JUGA:Puntung Rokok Jadi Penyebab Warga Sari Mulyo Tewas Terbakar

BACA JUGA:Sidang Perdana Korupsi Anggaran Makmin Pasien RSHD Manna, Terungkap Permintaan Fee Rp15 Juta

“Jadi uji cobanya sudah kami lakukan. Makanya kami ajak petani untuk mulai beradaptasi dengan ini,” pungkasnya.

(rzn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan