56 Kasus Kebakaran Sepanjang 2024, Kerugian Capai Rp 5 Miliar

Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar BS, Erwin Muchsin, S.Sos-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Angka kasus kebakaran di Kabupaten Bengkulu Selatan dari tahun ke tahun terus meningkat. Terhitung 1 Januari-30 Desember 2024, tercatat sebanyak 56 kasus kebakaran yang terjadi.

Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan kasus kebakaran di tahun 2023 lalu yang hanya berkisar 46 kejadian kebakaran.

BACA JUGA:Ini Hasil Kerja Polres Bengkulu Selatan di Tahun 2024

Parahnya lagi, kasus kebakaran yang terdiri dari 23 kebakaran rumah, 17 lahan, 6 tempat usaha 7 kendaraan dan sisanya gudang  telah menelan kerugian  lebih dari materiil hingga Rp5 miliar.

Belum lagi jika dihitung terhadap kerugian polusi udara dan lingkungan yang nilainya juga mencapai miliaran rupiah.

BACA JUGA:Ups! Ada Tenaga PPPK Pungli Honorer, Satgas Saber Pungli Bakal Penggil Manajemen RSUD Tais

Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar BS, Erwin Muchsin, S.Sos membenarkan tingginya kasus kebakaran sepanjang tahun 2024.

Dirinya menegaskan tim damkar telah berupaya maksimal setiap benjana kebakaran yang terjadi. Namun, untuk menekan angka kerugian materill, petugas damkar menyebut telah melakukan langka terbaiknya.

BACA JUGA:Kuota Pertalite Bengkulu Tahun 2025 Ditetapkan, Cuma Segini Jumlahnya

“Alhamdulillah dari sebanyak itu kasus kebakaran, tidak sampai menelan korban jiwa. Hanya kerugian materiil dan dampak polusi lingkungan yang menjadi korban,” ujarnya.

Lebih lanjut Erwin membeberkan bahwa terjadi tingginya kasus kebakaran tahun ini karena banyaknya kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta rumah.

BACA JUGA:Datangi Polres Kaur, Keluarga Korban Pembunuhan Sadis Minta Pelaku Segera Ditangkap

Ini karena di pertengahan tahun 2024 BS dilanda kemarau selama empat bulan yang berdampak pada minimnya ketersediaan air tanah dan lahan menjadi kering tandus.

“Khusus untuk karhutla, dari kejadian yang sudah-sudah kedepan kami menyiapkan langkah yang lebih optimal. Jangan sampai karhutla menjadi ancaman tersendiri bagi keselamatan masyarakat, lingkungan serta biota alami,” beber Erwin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan