Garda Terdepan Jaga Kelestarian Hutan, Polhut Butuh Tambahan Personel
ilustrasi polhut-IST-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - Polisi Kehutanan (Polhut) menjadi garda terdepan dalam menjaga dan kelestarian hutan dan ekosistem di wilayah Provinsi Bengkulu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bengkulu, Safnizar mengatakan, Polisi Hutan tidak hanya bertugas menjaga kawasan hutan, tetapi juga berperan dalam menyelamatkan keberagaman hayati dan mengedukasi masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya keberlanjutan lingkungan hidup.
BACA JUGA:Masyarakat Diimbau Ikuti Aturan Selama Berwisata
BACA JUGA:KPU Seluma Belum Jadwalkan Pleno Penetapan Pemenang Pilkada
“Polisi Kehutanan sebagai pihak yang langsung turun ke lapangan menjadi garda terdepan dalam perlindungan hutan,” kata Safnizar.
Safnizar mengakui saat keberadaa Polhut masih sangat terbatas. Untuk itu ia menekankan perlunya sinergi Polhut dengan masyarakat sekitar hutan untuk mewujudkan pengelolaan hutan yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Pemkab dan DPRD Kaur Sepakat Jalin Sinergi untuk Tingkatkan Pengawasan
BACA JUGA:Rp 19 Miliar Honorarium Prades di Kaur Siap Dibayarkan
“Sinergi dengan masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjaga hutan karena kita tisak bisa sendiri dalam bekerja,” kata Safnizar.
Salah satu polisi hutan KPHL Bukit Daun, Margianto mengatakan, sejauh ini Polisi Kehutanan telah menjalankan tugasnya mulai dari penegakan hukum terhadap pembalakan liar, kebakaran hutan, hingga penyelamatan satwa yang terancam punah.
BACA JUGA:Potensi Bencana Akibat Cuaca Tak Menentu, Pemkab Bengkulu Selatan Ingatkan Warga Tetap Waspada
BACA JUGA:Penataan Tebat Gelumpai Tetap Terus Diupayakan
“Polhut telah banyak berkontribusi dalam menyelamatkan lebih dari jutaan hektar hutan dan melakukan penindakan terhadap berbagai kejahatan lingkungan,” ujarnya.
Pihaknya berhatap perhatian lebih dari pemerintah untuk kesejahteraan para polisi hutan. Serta adanya penambahan personil pengamanan, karena dengan kondisi luas wilayah hutan 96.000 hektar, ada keterbatasan personil untuk pengawasan.
BACA JUGA:Maksimalkan Kapasitas Kader TPK Untuk Penanganan Stunting
“Kami memerlukan tambahan personil hingga peralatan sarana dan prasarana yang memadai,” ujarnya.
(cia)