radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) terus melakukan pemetaan tingkat kerawanan produksi pangan di sejumlah wilayah Bengkulu Selatan.
Baik itu produksi pangan berupa padi, jagung maupun hasil pertanian lainnya yang digeluti masyarakat.
BACA JUGA:Optimalkan Program Gaasken, Dinsos Sambangi Anak Stunting
BACA JUGA:Lakukan Penambangan Tanpa Izin, Warga Desa Seguring Diciduk Polisi
Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Sakimin, S.Pt mengatakan, tujuan utama pemetaan tingkat kerawanan produksi pangan yaitu agar pihak Distan lebih mudah melakukan penanggulangan plus memberikan solusi jangka panjang terhadap hambatan di lapangan.
Selain itu, pemetaan juga menjadi bekal untuk melakukan inovasi dan lonjakan produksi dengan cara yang lebih modern.
BACA JUGA:Revitalisasi Rampung 100 Persen, Gusnan Ajak Manfaatkan Spot Tebat Gelumpai
BACA JUGA:Jika Ada Tanda Seperti Ini, Waspada Anak Anda Mungkin Sudah Terpapar Narkoba
“Tidak bisa dipungkiri bahwa di beberapa wilayah memang masih terjadi hambatan untuk mengelola lahan, misalnya di Kecamatan Pino Raya. Hal ini karena terkendalanya sumber air yang akan digunakan petani dalam menggarap lahan,” ujarnya.
Lanjut Sakimin, tak hanya sebatas memetakan data wilayah, pihaknya juga mencatat potensi alternative untuk daya dukung lanjutan pengelolaan lahan.
BACA JUGA:Ini Besaran Tunjangan dan Gaji Anggota DPRD Kaur
BACA JUGA:Santri YSA Bengkulu Selatan Difasilitasi Layanan Antar Jemput Belajar
Seperti jumlah sungai yang ada di sekitar lahan sawah, panjang irigasi hingga tingkat kerawanan penyakit yang sangat sering ditemui petani.
“Kalau secara khusus, kebanyakan petani itu masih mengeluh di ketersediaan air. Makanya kami terus berkonsultasi dengan pihak terkait untuk memecahkan masalah ini.
BACA JUGA:Polisi Masih Selidiki Asal Narkotika di Kabupaten Seluma