RadarSelatan.bacakoran.co - DINAS Pertanian (Distan) Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) akhir-akhir ini gencar melakukan pemeriksaan kesehatan (rikkes) terhadap herwan ternak masyarakat.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyakit kecacingan yang saat ini banyak menyerang hewan ternak. Parahnya lagi, tingkat kecacingan sudah sangat membahayakan sehingga beberapa ternak dilaporkan mati.
BACA JUGA:Idenditas 8 Terduga Pembunuh Hajat dan Herdian Masih “Disimpan”
“Kecacingan memang kerap menyerang pada perpindahan musim penghujan ke panas. Peternak harus mewaspadai ini, karena dapat mengancam tumbuh kembang ternak,” ujar Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Sakimin, S.Pt.
BACA JUGA:Terjaring Razia Polisi, Pengendara Langsung Bayar Pajak
Lanjutnya, kecacingan pada hewan ternak sapi dapat ditandai dengan mata berair hingga menggumpalnya kotoran berwarna putih di kelopak mata. Jika parah, sapi akan mengalami penurunan berat badan secara drastis hingga kehilangan keseimbangan.
BACA JUGA:Komisi II Kunker ke Balai Riset Budidaya Ikan Hias Balai Riset Budidaya Ikan Hias Depok
“Level utama memang mempengaruhi nafsu makan ternak. Kemudian ternak menjadi murung dan stress. Jika memang sudah parah, maka akan banyak cacing gelang yang keluar dari bagian belakang maupun hidung ternak,” kata Sakimin.
Hal utama yang harus dilakukan ketika sudah posisi itu yakni dengan memberikan antibiotic khusus serta menjaga kebersihan ternak. Selain itu, kandang ternak juga harus steril dari tumpukan kotoran.
BACA JUGA:Dinyatakan Batal Naik Kelas, Siswi dan Ortu Datangi Cabdindik
“Yang paling rentan angka kematiannya yaitu ternak berusia muda. Selain itu, asupan nutrisi yang kurang terhadap ternak juga memungkinkan ternak mati dengan tiba-tiba. Makanya kami sarankan agara serega menghubungi petugas PPL pertanian,” pungkasnya.
(rzn)