radarselatan.bacakoran.co - TAIS, Minat masyarakat Kabupaten Seluma membeli beras program stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) turun.
Masyarakat lebih memilih membeli beras hasil pertanian local yang banyak dijual di pasaran. Penyebab utama turunnya permintaan masyarakat terhadap beras SPHP adalah harganya yang naik.
BACA JUGA:KPU Segera Ajukan Pencairan Hibah Tahap II
BACA JUGA:Penerima PKH Ditawari Modal Usaha Rp 5 Juta
Sebelumnya beras itu dijual Rp 57,500 per kemasan 5 kilogram. Saat ini harganya naik menjadi Rp 65 ribu perkemasan 5 kilogram.
Kepala Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kabupaten Seluma, Amri mengatakan, saat ini masyarakat lebih memilih membeli dan mengkonsumsi beras dusun, atau beras premium. Karena untuk beras premium harganya Rp 14 ribu per kilogram. Atau Rp 70 ribu setiap lima kilogram.
BACA JUGA:KPU Ajak Masyarakat Sukseskan Coklit Data Pemilih Pilkada
BACA JUGA:Warga Serbu Layanan Kesehatan Bergerak
"Meskipun harganya lebih mahal sedikit. Tapi masyarakat saat ini lebih memilih mengkonsumsi beras dusun. Karena rasanya lebih enak serta lebih lembut.
Dibandingkan beras SPHP. Namun dari hasil koordinasi kami ke Bulog. Bahwa saat ini stok tetap bersedia. Jika memang masyarakat membutuhkan pasokan beras SPHP," tegas Amri.
Amri menambahkan, bagi masyarakat yang ingin mendapatkan beras SPHP bisa mendatangi mitra Bulog di Kabupaten Seluma. "Stok selalu tersedia," pungkas Amri. (rwf)