radarselatan.bacakoran.co, JAKARTA - Kekeringan diprediksi mengancam beberapa wilayah di Indonesia mulai Juli - Oktober 2024 ini. Pemerintah mulai pikirkan agar kekeringan yang diprediksi terjadi itu tidak berpengaruh terhadap produksi beras Indonesia.
Untuk mencegah kekeringan melanda sawah petani, Presiden Jokowi sudah memerintahkan agar petani di seluruh wilayah Indonesia dibantu mesin pompa air. Mesin itu akan difungsikan untuk menyedot air sungai dan dialirkan ke sawah petani saat kekeringan melanda. Dengan begitu sawah petani tidak kekurangan air dan produksi tidak terganggu.
BACA JUGA:PAN Sentil Balon Bupati yang Terlalu Percaya Diri
"Ini diantisipasi dengan pembagian pompa, pompanisasi di semua provinsi agar produktivitas kita tidak turun atau justru kita akan menambah naik," kata Jokowi belum lama ini. Khusus di Jawa Tengah, Jokowi mendistribusikan 4.300 pompa air.
BACA JUGA:Tampung Aspirasi Melalui Dialog Perencanaan Pembangunan Inklusif
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan di wilayah tersebut meskipun musim panas melanda. Total sudah 25 ribu pompa air dibagikan ke seluruh Indonesia dari target 75 ribu. Upaya tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan produktivitas untuk menjaga stok.
BACA JUGA:Sudah 104 Desa Ajukan Pencairan DD Tahap II
Jokowi menyebut, saat ini produksi beras semua negara menunjukkan tren turun akibat dampak el nino. Sehingga Indonesia harus melakukan langkah antisipasi lebih awal dengan membagikan mesin pompa air. Mesin pompa air yang dibagikan kepada petani terdiri dari dua jenis ada yang 18 PK dan ada juga yang 8 PK.
BACA JUGA:Program Bedah Rumah Segera Berjalan, 6 Unit Rumah Direhab
Mesin ini disalurkan kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani. Selain itu kelompok penerima harus memiliki lahan sawah dekat sungai, danau atau suber air yang bisa disedot untuk dialirkan ke sawah. (**)