Diduga Buli Anak Didik, Oknum Guru SD di Bengkulu Selatan Dilaporkan Orang Tua Ke Dinas Dikbud

Selasa 30 Apr 2024 - 18:59 WIB
Reporter : rezan
Editor : sahri senadi

radarselatan.bacakoran.co - Dunia pendidikan di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) kembali diterpa isu tak sedap.

Terbaru, siswi kelas dua salah satu Sekolah Dasar Negeri  (SDN) di Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan dikabarkan mendapatkan tindakan tidak menyenangkan hingga atau buli dari oknum guru tempatnya bersekolah.

Adapun kejadian dugaan buli tersebut pada hari Senin (29/4/2024) pagi. Saat itu, para siswa kelas dua SD tersebut dikumpulkan oleh guru ke lapangan untuk belajar membaca.

BACA JUGA:Petani Wajib Tahu, Ini 6 Jenis Padi Lokal Indonesia Populer 2024, Tahan Serangan Penyakit, Hasil Melimpah

Saat itulah, guru tersebut langsung tertuju pada korban lantaran kurang lancar membaca hingga diduga mengeluarkan kata tidak pantas.

Akibat perkataan gurunya itu pelajar tersebut tidak mau lagi masuk sekolah.

Tidak terima anaknya mendapat perlakuan tak mengenakkan, orang tua kan melapor ke Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) Bengkulu Selatan.

BACA JUGA:Marina City Pusat Hiburan Terbesar di Sumatera, Paling Terkenal Di Asia, Kini Jadi Sarang Hantu

Saat ini, peristiwa tersebut tersebut telah ditangani Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bngkulu Selatan. 

"Persitiwa tersebut bukan sekali terjadinya. Namun sudah berulang-berulang kali hingga membuat anak saya ketakutan. Pada Senin (29/4/2024) itu, anak saya ditunjuk-tunjuk hingga dibilang anak b*b* (nama hewan) di depan teman-temannya," kata Anggi orang tua siswa tersebut saat menyampaikan laporan ke Dikbud Bengkulu Selatan, Selasa 30 April 2024.

Anggi mengatakan, dugaan kekerasan yang dialami anaknya diduga karena oknum guru memiliki dendam pribadi dengan dirinya.

BACA JUGA:Belum Banyak Yang Tahu, Inilah 5 Jembatan Terpanjang Di Pulau Sumatera, Nomor 5 Paling Unik dan Terkenal

Bahkan bukan hanya oknum guru, tetapi pihak sekolah secara keseluruhan.

"Saya ingat dulu pernah ada iuran. Tetapi saya nilai itu tidak pantas lagi, dan saya viralkan. " sambungnya.

Anggi menambahkan, setelah ia memviralkan atas keberatannya itu, dia merasa anaknya selalu diperlakukan berbeda dengan anak anak lain di sekolah.

Kategori :