radarselatan.bacakoran.co - BENGKULU, Sepanjang tahun 2024, BMKG Bengkulu mencatat sudah terjadi 150 kali gempa. Namun kekuatannya berbeda beda, ada yang getarannya terasa dan ada yang tidka terasa.
Gempa terbesar tahun 2024 berkekuatan 5,6 magnitudo yang terjadi di 43 kilometer Barat Daya Pulau Enggano yang sampai dirasakan 3 MMI.
BACA JUGA:Jual Sabu, IRT Ngaku Untuk Beli Susu Anak
BACA JUGA:Jaksa Pastikan Penyelidikan Dana Stunting Dilanjutkan
Kepala Stasiun Geofisika Kepahiang Bengkulu, Anton Sugiharto mengatakan, untuk titik - titik yang sering terjadinya gempa sebagian besar berada di kawasan laut Bengkulu.
Hal ini mengingat di kawasan laut memiliki beberapa sesar megathrust atau zona subduksi. "Gempa terjadi karena adanya pertemuan dua lempeng yaitu lempeng Indo Australia dan lempeng Eurasia di sebelah Barat Bengkulu," kata Anton, Selasa (19/3).
BACA JUGA:Mantan Bupati Bengkulu Selatan Diperiksa Jaksa BACA JUGA:Ini Besaran Zakat Fitrah Untuk Kabupaten SelumaAnton mengatakan, untuk kejadian magnitudo lebih besar itu terjadi sebanyak 5 kejadian. Sedangkan gempa yang lebih kecil daripada magnitudo tiga sebanyak 82 event dan untuk magnitudo lebih kecil atau gempa yang dirasakan sebanyak 6 event. "Gempa lebih banyak tidak dirasakan masyarakat," kata Anton.
Anton menjelaskan, selain dari laut, gempa bumi juga disebabkan adanya sesar yang aktif dan mengalami pergeseran.
BACA JUGA:Pemkab Siap Gelontorkan Anggaran Rp 7,6 Miliar Untuk THR ASN
BACA JUGA:Dai Polres Bengkulu Selatan Rutin Sampaikan Tausiyah Ramadan
Sesar tersebut dikenal dengan sesar Sumatera terbentang dari Manna Bengkulu Selatan Hingga Kabupaten Lebong.
''Adanya sesar aktif ini berpotensi terjadinya gempa bumi,'' kata Anton. Potensi gempa bumi akan selalu ada di wilayah Bengkulu mengingat Bengkulu masuk kawasan rawan bencana gempa.
BACA JUGA:Polisi Bantu Bayi Penderita Hidrosefalus
BACA JUGA:Pengajian Rutin Pengantar Buka, Para Santri Dapat Wejangan
Dengan adanya pertemuan dua lempeng di perairan laut Bengkulu tersebut, potensi bencana tsunami juga dapat terjadi di wilayah Bengkulu.
Namun potensi tsunami ini dapat terjadi dengan dipicu gempa pada tahap dan tingkatan tertentu. ''Potensi tsunami ada. Namun tidak semua gempa berpotensi tsunami,'' demikian Anton. (cia)