radarselatan.bacakoran.co, JAKARTA – Belakangan ini muncul dukungan agar Presiden kedua RI Soeharto diangkat menjadi pahlawan nasional. Dukungan ini disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng.
Pernyataan itu disampaikan Mekeng menyusul pemberian gelar kehormatan jenderal bintang empat kepada Prabowo Subianto baru-baru ini. "Secara pribadi saya setuju Pak Soeharto diberikan gelar pahlawan nasional," kata Mekeng.
BACA JUGA:Warga Talang Saling Ditemukan Membusuk di Dalam Rumah
Menurut dia, Soeharto telah banyak berkarya dan berbakti saat menjadi Presiden. Bahkan, pengabdian Soeharto sudah jauh dia lakukan sebelum kemerdekaan.
BACA JUGA:Warga Bengkulu Selatan Timbun 2,3 Ton Solar Subsidi, Segera Disidang
Namun, hingga saat ini, kata Mekeng, belum membahas wacana itu secara khusus. Dia turut menanggapi sejumlah anggapan miring terhadap Soeharto selama dirinya menjadi presiden.
BACA JUGA:MANTAP! Anak Petani di Kaur Berkesempatan Kuliah Gratis
Mekeng menuturkan bahwa tak ada sosok yang sempurna. Semua orang menurut dia memiliki persepsi dan pandangan masing-masing.
"Memang ya di dunia ini ada yang perfect, semua orang punya pandangan sesuai persepsi masing-masing," ucap Mekeng.
BACA JUGA:Pembacok Lansia Alami Gangguan Mental? Polisi Pastikan Perkara Berlanjut
Soeharto awalnya ditunjuk sebagai pejabat presiden lewat Sidang Istimewa MPR pada 7 Maret 1967. Berdasarkan hasil Sidang Umum MPRS pada 27 Maret 1968, ia diangkat menjadi presiden.
BACA JUGA:INGAT! Beras Bulog Merk SPHP Tidak Boleh Dijual di Atas Rp57.500 per Karung
Setelah diangkat, Soeharto terus menjabat sebagai orang nomor 1 di Indonesia lebih dari tiga dekade. Sempat bertahan 32 tahun, kekuasaan Soeharto akhirnya tumbang.
BACA JUGA:Soal Tenaga Honorer, Pemprov Tunggu Petunjuk
Bukan oleh militer atau PKI, melainkan krisis ekonomi merontokkan kepercayaan masyarakat, perbankan, hingga sesama pejabat Orde Baru. (**)